FOOTBALL265.COM – Jonatan Christie ternyata pernah di titik terendah dalam kariernya sebelum dia memberikan kontribusi di dalam membawa pulang Piala Thomas 2020 untuk pertama kalinya sejak 19 tahun.
Diwawancarai oleh media resmi Olimpiade, Jonatan Christie, mengakui bahwa titik terendah itu dialaminya setelah gagal saat debut di Olimpiade Tokyo 2020 pada Juli-Agustus kemarin.
Jonatan Christie harus tersingkir karena kalah dari wakil China, Shi Yuqi, dalam pertandingan 16 besar Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza.
Jojo, sapaan akrab Jonatan, menyerah dua gim langsung 11-21, 9-21 dari Shi Yuqi. Jojo tak berdaya meladeni permainan agresif dari Shi Yuqi.
Setelah tampil mengecewakan di Olimpiade Tokyo, Jonatan Christie pun kembali membangun kepercayaan dirinya dengan bantuan psikologis untuk mengembalikan performa terbaiknya.
“Dia (pelatih) mengatakan kepada saya, ayo bicaara ke psikologi. Dan saya datang ke psikologi, dia memberi saya beberapa trik untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ungkap Jonatan.
Jonatan Christie has had a psychological shift since Tokyo 2020. Find out how the Indonesian 🇮🇩 is using new "tricks" as he returns to playing his best badminton. 🏸@bwfmedia | @jonatan979 | @INABadminton pic.twitter.com/bhcm0YUtV7
— Olympics (@Olympics) October 20, 2021
Selain itu, Jonatan menyaksikan langsung bagaimana rekan setimnya Anthony Sinisuka Ginting mempersembahkan medali untuk Indonesia di Olimpiade.
Hal ini kemudian membakar motivasi dirinya untuk berjuang lebih keras. Sejak saat itu, Jonatan membantu Indonesia mencapai semifinal Piala Sudirman 2021.
Gagal membawa pulang Piala Sudirman, Jonatan kembali menjadi tumpuan kala Indonesia berjuang habis-habisan membawa pulang Piala Thomas untuk pertama kalinya sejak 2002.
Jonatan yang menjadi tunggal putra kedua selalu tampil di setiap partai yang dijalani Indonesia hingga tim Merah Putih mencapai final dan berhadapan dengan China.
Jonatan turun di pertandingan ketiga melawan Li Shi Feng. Saat itu Indonesia sudah unggul 2-0 atas China berkat kemenangan Anthony Sinisuka Ginting dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Menghadapi Li Shi Feng, Jonatan mengawali perjuangannya secara baik. Ia mampu merebut gim pertama dengan keunggulan 21-14 atas Li Shi Feng.
Namun, tunggal putra peringkat 7 dunia itu kehilangan momentum pada awal gim kedua. Hal ini membuat Li Shi Feng bisa membalas 21-18 dan memaksa duel berlanjut ke gim ketiga.