Terdepak dari Indonesia Masters 2021, Greysia/Apriyani Akui Keunggulan Thailand

Sabtu, 20 November 2021 11:15 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© Humas PP PBSI
Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Indonesia Master 2021 Copyright: © Humas PP PBSI
Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Indonesia Master 2021

FOOTBALL265.COM Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengakui keunggulan lawan setelah terdepak dari Indonesia Masters 2021 usai kalah atas Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang diunggulkan tuan rumah untuk meraih babak final nyatanya langkahnya harus terhenti di perempat final Indonesia Masters 2021, Jumat (19/11/21).

Greysia/Apriyani terdepak dari ajang super level 750 itu usai kalah atas Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) lewat rubber games.

Ganda putri andalan tuan rumah itu kalah dengan skor  21-18, 13-21, 19-21 dalam pertandingan yang berlangsung alot selama 83 menit di Nusa Dua, Bali.

Greysia Polii sendiri mengaku permainan Thailand lebih unggul terutama dalam rasa percaya diri dan mental, sehingga Putitta/Popor yang juga sahabatnya bisa membalikkan kedudukan.

Apalagi pada gim kedua dan ketiga, Greysia/Apriyani berjuang untuk menghentikan dominasi lawannya. Kejar-mengejar poin pun terjadi secara ketat dan menegangkan dalam dua gim terakhir.

"Memang harus kami akui Thailand main lebih baik hari ini. Sejak gim pertama kami lebih mendominasi, tapi di set kedua dan ketiga mereka berbalik mengendalikan kami," tutur Greysia Polii, dilansir dari Antara.

Greysia turut menambahkan, bahwa penampilan Puttita/Sapsiree di babak 8 besar sangat solid dan sulit untuk didikte. Saat peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu berusaha mengejar dan mengganti strategi, wakil Thailand itu tidak lengah dan fokus.

Keunggulan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai juga terletak pada mental mereka yang sedang dalam tingkat bagus di Indonesia Masters 2021. Kepercayaan diri mereka memang menjadi pijakan dalam soliditas mereka di lapangan.