FOOTBALL265.COM - Berbeda dengan turnamen super series BWF, kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber tidak menghadiahkan uang bagi tim yang juara.
Akan tetapi, meski berbeda dengan kejuaraan Super Series yang menghadiahkan uang bagi pemenang, menjuarai Piala Thomas-Uber merupakan sesuatu yang prestisius.
Berbeda dengan level super series di mana setiap peserta mendapatkan dana apresiasi dari BWF, gelaran Piala Thomas-Uber tidak demikian sejak pertama kali digelar.
Piala Uber diadakan pertama kali pada tahun 1957, sementara Piala Thomas sudah diadakan terlebih dahulu sejak tahun 1948-1949. Demikian melansir laman resmi BWF.
Namun perjuangan demi harga diri bangsa pun menjadi motivasi terbesar yang dilakukan para atlet bulutangkis untuk mengukir prestasi terbaik dan merengkuh gelar Piala Thomas-Uber.
Karena buktinya, tidak semua negara bisa merebut trofi ini dengan mudah. Tercatat baru ada Indonesia, China, Malaysia, Denmark, dan Jepang yang pernah menjuarai Piala Thomas.
Begitu pun dengan Piala Uber. Baru ada lima negara yang menjuarai Piala Uber, yakni China, Jepang, Indonesia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Sungguh pencapaian yang baik bagi Indonesia di turnamen kejuaraan bulutangkis beregu putra (Thomas) dan putri (Uber) ini.
Fakta fantastis lainnya, dalam 13 kali penyelenggaraan Piala Thomas, Indonesia menjadi negara paling produktif dengan meraih 14 kali gelar juara, dan 6 kali runner-up.
Dalam edisi terakhir pada Piala Thomas 2020, Indonesia kembali meraih gelar setelah terakhir diraih pada 2002. Pada Senin (17/10/21), tim bulutangkis Indonesia mengalahkan China dengan skor 3-0.
Poin kemenangan di partai final tersebut ditorehkan oleh Anthony Sinisuka Ginting, Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian, dan Jonatan Christie.
Lantas usai kemenangan itu, masyarakat Indonesia pun merayakan prestasi yang ditorehkan Jonatan Christie dkk di Aarhus, Denmark. Bahkan banjir ucapan terima kasih pun berdatangan dari banyak pihak.
Karena tak dapat hadiah dari BWF, banyak masyarakat yang mengharapkan bahwa atlet-atlet bulutangkis Indonesia di Piala Thomas 2020 bisa mendapatkan bonus pemerintah sebagai apresiasi perjuangan atlet.
Namun dalam pemberitaan ke belakang, justru isu pemberian bonus itu menjadi polemik dan meramaikan lini masa media massa.