Pada game kedua, permainan Jonatan Christie sedikit alami peningkatan dan membuat asa untuk melanjutkan ke rubber game sempat muncul.

Sejumlah kesalahan dari Chou Tien-chen membuat Jonatan Christie berhasil meraih empat poin beruntun dan unggul 4-0 di awal laga.

Apesnya, momen tersebut tidak bisa dijaga Jonatan Christie dan malah kecolongan lewat beberapa pukulan sulit Chou Tien-chen.

Tak tanggung-tanggung, Chou Tien-chen berhasil mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul dengan skor 4-7.

Kejar-kejaran angka terjadi disini, namun Chou Tien-chen mampu mempertahankan ritme pukulannya dan mengamankan interval kedua 9-11.

Selepas jeda, Chou Tien-chen masih mendominasi pertandingan. Sementara Jonatan Christie terlihat cukup kesulitan meladeni smash-smash keras sang lawan.

Walau Jonatan Christie bisa menambah dua poin, namun Chou Tien-chen kian memperlebar jarak jadi 11-15.

Akhirnya sebuah jumping smash dari Chou Tien-chen berhasil mengakhiri pertandingan di game kedua dengan skor 15-21 untuk kemenangan wakil Taiwan.

Hasil ini membuat Indonesia khususnya di nomor tunggal putra, kembali gagal meraih gelar juara di All England sejak tahun 1994.

Sementara itu, kemenangan Chou Tien-chen membuatnya berhak ke semifinal dan akan menghadapi unggulan nomor satu asal Denmark, Viktor Axelsen.