FOOTBALL265.COM – Kesuksesan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjuarai All England 2022 dianggap belum cukup untuk menjadikan mereka sebagai penerus ganda putra Indonesia di masa depan.
Hal ini diklaim oleh media resmi Badminton Europe yang menyoroti keberhasilan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang baru saja menorehkan prestasi luar biasa di Birmingham.
Seperti diketahui, ganda putra berjulukan BaKri ini baru menjalani debutnya di All England. Hasil drawing memperlihatkan lawan-lawan yang mereka hadapi cukup berat sejak di babak pertama.
Pada babak 32 besar, Bagas/Fikri yang berstatus non-unggulan mampu mengatasi perlawanan rekan senegaranya, Pramudya Kusumawardana/ Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan lewat dua gim 21-18, 21-19.
Pada babak 16 besar, Bagas/Fikri mengalahkan ganda Malaysia Ong Yew Sn/Teo EE Yi secara rubber set 24-22, 13-21, 21-17.
Bagas/Fikri kemudian membuat kejutan dengan lolos ke semifinal usai menaklukkan juara dunia 2021 sekaligus unggulan ketiga, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi juga lewat rubber set 21-11, 19-21, 24-22.
Di babak semifinal, Bagas/Fikri secara mengejutkan mengalahkan raksasa lainnya, yakni unggulan teratas yang juga seniornya Kevin Sanjaya/Marcus Gideon secara rubber set 22-20,13-21,21-16.
Puncaknya, Bagas/Fikri lagi-lagi mengejutkan dunia dengan keberhasilannya menundukkan senior mereka yang lain, yakni unggulan kedua Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan dua set langsung, 21-19 21-13.
Kesuksesan Bagas/Fikri meraih gelar di ajang Super 1000 Series tersebut membuat Badminton Europe terkesima. Pasalnya, Bagas/Fikri masih kurang dikenal di kancah bulutangkis internasional.
“Duo muda Indonesia (Bagas/Fikri) yang kurang dikenal menjadi sorotan saat mereka menaklukkan nama-nama terbesar untuk memenangkan trofi yang terkenal (All England),” tulis Badminton Europe, dalam artikel yang dirilis hari Senin (21/03/22).