Jumpa Fajar/Rian di Final Swiss Open 2022, Pelatih Asal Indonesia Optimis Malaysia Punya Peluang

Minggu, 27 Maret 2022 14:59 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Direktur Kepelatihan BAM, Rexy Mainaky, optimis bahwa Goh Sze Fei/Nur Izzuddin punya peluang meski jumpa rival sulit, Fajar/Rian, di final Swiss Open 2022. Copyright: © Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Direktur Kepelatihan BAM, Rexy Mainaky, optimis bahwa Goh Sze Fei/Nur Izzuddin punya peluang meski jumpa rival sulit, Fajar/Rian, di final Swiss Open 2022.

FOOTBALL265.COM – Direktur Kepelatihan BAM, Rexy Mainaky, optimis bahwa Goh Sze Fei/Nur Izzuddin punya peluang meski jumpa rival sulit, Fajar/Rian, di final Swiss Open 2022.

Diketahui, saat ini sedang berlangsung BWF World Tour Final Super 300 bertajuk Swiss Open 2022. Partai puncak akan digelar pada Minggu (27/03/22).

Mencapai babak final Swiss Open 2022, para pebulutangkis berlomba untuk berebut gelar juara. Salah satunya adalah Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.

Juara German Open 2022 itu sukses ke final usai mengandaskan wakil Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan, dengan skor 21-18, 21-18.

Selanjutnya, sebagai unggulan kedelapan Swiss Open 2022, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin akan menghadapi musuh yang lebih berat dari unggulan keempat, Fajar Alfian/Rian Ardianto.

Secara ranking, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin berada di peringkat ke-18, sedangkan Fajar Alfian/Rian Ardianto berada di peringkat ke-9.

Goh Sze Fei/Nur Izzuddin juga tertinggal 1-3 dari Fajar Alfian/ Rian Ardianto. Namun di pertemuan terakhir pada Denmark Open 2021, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin mampu meraih kemenangan.

Catatan penting lainnya, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin juga tengah mengalami tren positif di turnamen Eropa dengan menembus dua final turnamen.

Sebaliknya, Fajar Alfian/Rian Ardianto kontras dengan pencapaian rivalnya itu. Ganda putra Indonesia itu sudah kering prestasi sejak terakhir meraih gelar pada 2019.

Kendati sempat gemilang di Piala Thomas 2020, namun permainannya tak stabil. Rankingnya juga merosot, karena belum bisa menembus partai final dari turnayang diikutinya.