FOOTBALL265.COM - Direktur Asosiasi Bulutangkis China (CBA), Zhang Jun, akui timnya sedang kehilangan dominasi sejak lima tahun kepergian Li Yongbo sebagai kepala pelatih lama.
Melansir laman Sohu, pada Jumat (01/04/22), disebutkan bahwa sejak kepergian Li Yongbo dari pelatnas bulutangkis China pada 11 Mei 2017, prestasi di pelatnas Negeri Tirai Bambu tak seperkasa dulu.
Ya, Li Yongbo adalah sosok sentral dalam dominasi China, termasuk dekade terakhir. Melalui kepemimpinannya, Li Yongbo membuat China mencetak pebulutangkis handal dan sang juara.
Total, Li Yongbo membawa China memenangkan 18 medali olimpiade emas, 10 Piala Sudirman, 9 Piala Uber, dan 5 Piala Thomas. Lebih dari 90 juara dunia telah dia cetak.
Namun sejak itu, dominasi China di cabang olahraga bulutangkis, dianggap naik dan turun. Hal itu ditandai pada perhelatan Olimpiade Rio 2016.
Pada Olimpiade di Rio 2016, prestasi itu anjlok dengan hanya meraih dua emas. Beberapa nomor unggulan seperti ganda putra dan tunggal putri juga gagal mempersembahkan medali.
Li Yongbo sebagai kepala pelatih bulutangkis China saat itu, langsung menjadi sasaran atas kemerosotan prestasi atlet China di Olimpiade Rio 2016.
Sampai akhirnya, Li Yongbo pun memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala pelatnas Asosiasi Bulutangkis China (CBA) dan memulai lembaran baru.
Melansir Tengxun Sport, saat itu dia mengaku lelah setelah dua dekade lebih menjadi kepala pelatih dan ingin memberi kesempatan untuk generasi muda dalam memimpin tim nasional China.
Kini, sudah 5 tahun sejak Li Yongbo tak lagi di pelatnas bulutangkis China, sosoknya mulai disinggung oleh direktur baru di pelatnas China, Zhang Jun. Terlebih prestasi para atlet China sedang dalam kondisi kurang stabil secara prestasi.