Pelatih Baru Ini Gantikan Peran Mulyo Handoyo yang Hengkang dari Pelatnas Singapura

Sabtu, 9 April 2022 03:59 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© KELVIN HO
Tantangan berat Kelvin Ho menjadi kepala pelatih sektor tunggal Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA). Copyright: © KELVIN HO
Tantangan berat Kelvin Ho menjadi kepala pelatih sektor tunggal Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA).
Tantangan yang Berat

Kelvin Ho adalah pebulutangkis nasional di Singapura yang memutuskan gantung raket pada tahun 2011. Dia kemudian memulai babak baru dengan menjadi pelatih bulutangkis.

Pada tahun 2018, Kelvin Ho mendapatkan jabatan sebagai asisten pelatih tunggal nasional mendampingi Mulyo Handoyo. Perannya sangat gemilang semasa itu.

Salah satunya adalah membantu Mulyo Handoyo dalam mengantarkan kesuksesan Yeo Jia Min menyabet gelar runner up Hylo Open 2021. Selain itu Loh Kean Yew yang menyabet gelar Dutch Open 2021.

Puncaknya adalah kesuksesan Loh Kean Yew dalam menyabet gelar di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 di Huelva, Spanyol.

Berangkat dari perjalanan itulah, Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) merasa yakin bahwa Kelvin Ho mampu mengemban tanggung jawab sebagai penerus Mulyo Handoyo.

“SBA menjalani proses menyeluruh untuk memilih orang terbaik di antara pelamar dan pemahaman Kelvin tentang para pemain dan pengalamannya akan membantu meningkatkan standar para pemain nasional kami,” ucap Presiden SBA, Lawrence Leow.

“Kami yakin bahwa di bawah asuhannya (Kelvin Ho), para pemain tunggal akan terus berkembang dna unggul, baik di dalam maupun di luar lapangan,” lanjutnya.

Selanjutnya, SBA akan memilih asisten baru untuk Kelvin Ho begitu sang pelatih itu kembali dari Korea Selatan mendampingi peserta Korea Open 2022 (5-10 April) dan Korea Masters 2022 (12-17 April).

Senada dengan Kelvin Ho, Presiden SBA, Lawrence Leow, membebankan target medali Olimpiade Paris 2024 kepada sang pelatih baru pelatnas bulutangkis Singapura.

“Memenangkan medlai di Olimpiade mendatang adalah penting, dan kami memiliki para pemain untuk melakukan itu,” ucap Lawrence Leow.

“Tetapi pada dasarnya ini tentan mengembangkan para pemain dan bekerja dengan mereka untuk mencapai hasil hingga potensi optimal mereka,” pungkasnya.