Bulutangkis Malaysia Terancam Alami Eksodus Besar-besaran, Pelatih Asal Indonesia ke PBSI?

Senin, 11 April 2022 12:55 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Instagram@paulusfirman69
Eksodus besar-besaran nampaknya tengah terjadi di jajaran kepelatihan bulutangkis Malaysia, teranyar pelatih Paulus Firman akan menyusul keluar. Foto: Instagram@paulusfirman69 Copyright: © Instagram@paulusfirman69
Eksodus besar-besaran nampaknya tengah terjadi di jajaran kepelatihan bulutangkis Malaysia, teranyar pelatih Paulus Firman akan menyusul keluar. Foto: Instagram@paulusfirman69

FOOTBALL265.COM – Eksodus besar-besaran nampaknya tengah terjadi di jajaran kepelatihan bulutangkis Malaysia. Pelatih ganda campuran, Paulus Firman, dikabarkan akan jadi yang bakal keluar selanjutnya.

Kabar ini diwartakan oleh media di Negeri Jiran, NST, yang menyebutkan bahwa Paulus Firman mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak dari badan nasional BAM.

Pelatih asal Indonesia tersebut diminta BAM untuk memperpanjang masa tugasnya hingga Olimpiade Paris 2024, namun kabarnya Paulus Firman menolak tawaran tersebut.

Pria berusia 53 tahun tersebut berencana kembali ke Jakarta, yang mana ini mengarah ke rumor bahwa dirinya bakal bertugas di Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Rumor itu sendiri mulai mencuat setelah Paulus Firman memang sudah didekati oleh PBSI akhir tahun lalu untuk bergabung ke staf kepelatihan di Pelatnas Cipayung.

Jika rumor ini memang benar, maka Paulus Firman akan memperpanjang daftar pelatih yang meninggalkan pelatnas Malaysia, sejak kedatangan direktur kepelatihan ganda Rexy Mainaky tahun lalu.

Beberapa waktu lalu, Malaysia sendiri sudah dikejutkan dengan keputusan pelatih ganda putra asal Indonesia, Flandy Limpele, yang memilih hengkang.

Flandy Limpele, yang telah membangkitkan level Aaron Chia/Soh Wooi Yik dkk di kancah internasional, mundur dari BAM demi menerima tawaran melatih di PBSI di sektor ganda campuran.

Pada bulan Desember 2021, Malaysia juga sudah lebih dulu ditinggalkan pelatih kepala ganda putri Chan Cong Min, yang disusul hengkangnya pelatih kepala tunggal putri Indra Wijaya (Indonesia).