Kisah Yuta Watanabe/Arisa Higashino: Dari Teman Masa Kecil hingga Jadi Pembunuh Raksaksa

Kamis, 21 April 2022 21:03 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Reuters/Ed Sykes
Ada kisah menarik tentang  Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang bertumbuh dari teman masa kecil hingga kini menjadi pebulutangkis yang membunuh para ‘raksaksa.’ Copyright: © Reuters/Ed Sykes
Ada kisah menarik tentang Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang bertumbuh dari teman masa kecil hingga kini menjadi pebulutangkis yang membunuh para ‘raksaksa.’

FOOTBALL265.COM – Ada kisah menarik tentang  Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang bertumbuh dari teman masa kecil hingga kini menjadi pebulutangkis yang membunuh para ‘raksaksa.’

Yuta Watanabe lahir di Suginami, 13 Juni 1997. Dia yang menekuni bulutangkis sejak kecil, bergabung di klub Junior Kodaira di Tokyo, Jepang, pada tahun 2005.

Sedangkan Arisa Higashino lahir di Iwamizawa 1 Agustus 1996.  Keduanya bertemu di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tomioka Daiichi. Saat itu Arisa Higashino adalah sang senior.

Melansir Bunshun Japan, pada 2015, Yuta Watanabe dan Arisa Higashino kemudian terjun menjadi pemain ganda campuran bulutangkis.  Keduanya tergabung di tim Nippon Unisys.

Dalam pernyataannya, Yuta Watanabe tidak pernah melupakan masa-masa ketika dia pertama kali menjalin karier dengan Arisa Higashino.

“Saya hanya bisa menghela nafas saat itu. Awal-awal saya tidak banyak bicara kecuali jika ada pertandingan. Untungnya kami mendapatkan hasil yang baik,” ucap Yuta Watanabe.

“Kami tidak saling banyak bicara, tetapi ketika kami bermain ganda campuran, itu menjadi sangat menyenangkan. Momen itu masih tak terlupakan,” sambung Arisa Higashino.

Kini, berawal dari teman masa kecil hingga berakhir di klub bulutangkis yang sama, Yuta Watanabe/Arisa Higashino mampu menjadi  salah satu ganda campuran paling ‘mencekam.’

Tercatat Yuta Watanabe/Arisa Higashino juga menyabet juara All England dalam 3 edisi (2018 – 2021-2022). Puncaknya, mereka menjadi penyumbang medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Kesuksesan itu juga berkat kerja keras orang-orang yang mendukung. Termasuk sejak kedatangan pelatih bulutangkis asal Malaysia, Jeremy Gan, pada Januari 2018 di tim nasional Jepang (NBA).