Lebih lanjut, Agung Firman Sampurna, mengatakan bahwa pihak PBSI telah menyiapkan beberapa skenario lain terkait penentuan jumlah kapasitas penonton Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022.

"Ada beberapa skenario seperti 50 persen, 70 persen (jumlah penonton). Harapannya saat Idul Fitri protokol kesehatan tetap dijaga,” ucap Agung Firman Sampurna melansir Antara.

“Nanti akan kami evaluasi lagi nanti setelah itu. Kita berharap setelah Lebaran tidak terjadi peningkatan dan pandemi ini akan turun," sambung  Agung Firman Sampurna.

Ketua umum PBSI periode 2022-2024 itu juga berharap bahwa pasca masa liburan Lebaran, tidak akan terjadi lonjakan kasus positif yang sangat kontras.

Jadi, panitia turnamen bisa memberikan porsi penonton yang lebih besar untuk menikmati kedua turnamen bulutangkis level Super 750 dan Super 1000 tersebut.

"Apabila itu bisa betul-betul turun dan terus membaik (angka covid), kami berharap bisa 50 persen untuk Indonesia Open dan Indonesia Masters bisa 70 persen.”

“Karena kami ingin cari kemeriahannya, ingin suasana emosionalnya terbangun kembali (di Istora Senayan)," pungkas  Agung Firman Sampurna.

Berkaca dengan kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah 3 turnamen bulutangkis di Bali pada 2021 lalu, PBSI juga optimis untuk kembali menyelenggarakan event yang sama pada 2022.

Bahkan dengan hadirnya penonton yang selama ini telah menjadi magnet tersendiri bagi para pebulutangkis dunia untuk berkompetisi di Indonesia.

Tak hanya sukses sebagai penyelenggara, Indonesia juga sukses secara prestasi. 1 gelar Indonesia Open 2021 dipersembahkan oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Sedangkan di ajang Indonesia Masters 2021, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon harus puas sebagai runner up usai ditaklukkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.