Legenda Bulutangkis Korsel Singgung Faktor Anjloknya Performa Momota Hingga Ginting

Kamis, 12 Mei 2022 14:15 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Park Joo-bong, pelatih bulutangkis Jepang, analisis sebab menurunnya performa permainan Kento Momota hingga Anthony Ginting. Copyright: © Peng Huan/Visual China Group via Getty Images
Park Joo-bong, pelatih bulutangkis Jepang, analisis sebab menurunnya performa permainan Kento Momota hingga Anthony Ginting.
Analisis Park Joo-bong

Melansir media Malaysia, The Star, Park Joo-bong memulai dengan menganalisis masalah menurunnya performa anak didiknya di pelatnas bulutangkis Jepang, Kento Momota.

“Momota tidak dalam kondisi terbaiknya. Meskipun dia telah mengikuti pelatihan dengan rajin,” ungkap Park Joo-bong di sela-sela partisipasi Jepang di Piala Thomas dan Uber 2022.

“Dia terkena dampak kecelakaan, tetapi sejak itu, dia telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Faktanya, dia melakukannya dengan baik di Piala Sudirman 2021 dan Piala Thomas (2020),” sambungnya.

“Saya pikir kekalahannya dari Viktor Axelsen di final Denmark Open (2021) dan Kanta Tsuyenama  di semifinal French Open (2021), telah mempengaruhi kepercayaan dirinya lagi. Dia patah hati,” tutur Park Joo-bong.

"Tidak mudah untuk bermain di nomor tunggal back-to-back. Saya melihat perubahan dalam permainan tunggal sekarang, kecepatannya seperti di sektor ganda, itu sangat cepat.”

Kemudian, dalam pernyataannya, Park Joo-bong juga turut menyinggung performa menurun yang dialami pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting. Menurutnya, masalahnya bisa karena hal yang sama.

"Pemain seperti Loh Kean Yew (juara dunia 2021) dan Lee Zii Jia (juara Asia 2022), mereka masih muda dan (tipikal pemain) cepat.”

“Pemain tipikal menyerang dari Indonesia, Anthony Ginting juga. Dulu (dia) mendominasi, tetapi dia juga berjuang dengan kecepatan sekarang.”

Untuk itulah, Park Joo-bong berpendapat bahwa pemain seperti Kento Momota akan kembali ke performa terbaiknya, jika bisa beradaptasi dan bermain lebih percaya diri.

"Momota memainkan permainan yang lebih terkontrol. Jika dia bisa bertahan dengan baik, maka dia memiliki kesempatan untuk memenangkan reli.”

"Namun, kami berharap dia akan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan meningkat di setiap pertandingan di Final Piala Thomas (2022)  ini," pungkas Park Joo-bong.