FOOTBALL265.COM – Melihat tiga atlet bulutangkis ganda putra Indonesia yang lebih dulu bersinar bahkan mampu rajai kompetisi BWF sebelum era The Minions dan The Daddies muncul. Siapa saja mereka?
Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan ganda putra bulutangkis Indonesia memang jadi yang terkuat bahkan mampu mendominasi sejumlah ajang BWF.
Dua ganda putra Indonesia yang paling bersinar saat ini, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, bahkan berhasil memuncaki ranking BWF.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon jadi yang teratas dengan mengoleksi 111,827 poin, sementara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di tempat kedua usai mengumpulkan 104,130 angka.
Bahkan jika nanti era Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan telah usai, sejatinya Indonesia masih berpotensi mendominasi sektor ganda putra bulutangkis dunia.
Pasalnya, saat ini sudah ada beberapa pemain ganda putra muda Indonesia yang punya prestasi dan dianggap bakal jadi tumpuan skuat Merah Putih di ajang BWF.
Ganda putra muda Indonesia yang cukup mentereng sejauh ini adalah Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Masih berusia 23 dan 22 tahun, namun keduanya sukses menjuarai All England Open tahun 2022, setelah di partai final mengalahkan sesama wakil Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Pencapaian gemilang lain Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di ajang BWF antaranya adalah menjadi semifinalis Korea Open serta peringkat kedua Asia Team Championships.
Seperti sudah jadi tradisi, tampaknya kekuatan ganda putra Indonesia memang jadi salah satu yang paling menakutkan di dunia BWF.
Bahkan sebelum era Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang lebih dikenal dengan sebutan The Minions dan The Daddies, wakil Indonesia di nomor beregu putra sejatinya sudah sering juara di sejumlah ajang BWF.
Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas, tiga ganda putra Indonesia yang lebih dulu bersinar sebelum era Kevin Sanjaya /Marcus Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan: