Gagal di Piala Thomas dan SEA Games, 2 Pelatih Ini Bisa 'Upgrade' Tunggal Putra indonesia
Dua laga semifinal dan final, yaitu saat Jonatan Christie bertemu dengan Kenta Nishimoto (Jepang) dan Kidambi Srikanth, justru menjadi bencana.
Jojo yang dikenal merupakan peraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta takluk dua set dari kompetitornya itu.
Performa buruk juga ditunjukkan beberapa pemain, seperti Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, dan Bobby Setiabudi yang takluk di SEA Games 2021.
Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat juga sempat memberikan keluhan di media sosial soal kekurangan mental dan fisik pemain tunggal putra Indonesia.
Selain itu, Taufik Hidayat pun mempertanyakan mengenai pelatih tunggal putra Indonesia yang dianggapnya tak mumpuni.
Menilik beberapa informasi yang beredar, ada beberapa pelatih tunggal putra mumpuni yang bisa diambil oleh PBSI untuk mengisi posisi lowong kepala pelatih tunggal putra, yang ditinggal pelatih Hendri Saputra beberapa waktu lalu.
Mulyo Handoyo
Sosok Mulyo Handoyo tentu bisa jadi nama terbaik yang dapat dipilih oleh PBSI untuk memoles sektor tunggal putra bulutangkis Indonesia.
Selain mampu membawa Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004, sosok Mulyolah yang meletakkan pondasi kuat di India, dengan Kidambi Srikanth dan Prannoy HS sebagai hasil polesan tangan dinginnya.
Dilansir dari laman Antara, Mulyo Handoyo menilai bahwa pebulu tangkis tunggal putra Indonesia memiliki performa yang tak stabil, kadang bisa bagus, namun kadang bisa sebaliknya.
Secara spesifik, pelatih yang mengantarkan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mencontohkan penampilan Jonatan Christie di Piala Thomas 2022. Namun, entah mengapa PBSI enggan mempekerjakannya lagi sampai sekarang.
Sebagai informasi, setelah dari India, Mulyo Handoyo hijrah ke Singapura. Namun dia tidak memperpanjang kontrak melatih di Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) pada Februari 2022.