In-depth

Kilas Balik Indonesia Master Edisi 2021, Saat Pulau Dewata Jadi Kuburan Para Raksasa

Rabu, 25 Mei 2022 13:35 WIB
Editor: Juni Adi
© PBSI
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting di laga final Piala Thomas 2022. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting di laga final Piala Thomas 2022. Foto: PBSI
Anthony Ginting dan Praveen/Melati

Gelaran Indonesia Master 2021 lalu menciptakan banyak kejutan sejak babak pertama.

Banyak pemain jempolan yang harus tersingkir dengan cepat seperti Anthony Ginting (tunggal putra) dan Praveen Jordan/Melati Daeva (ganda campuran).

Ginting yang menyandang status juara bertahan Indonesia Master, justru harus takluk tiga gim melawan wakil Thailand, Kunvalut Vitidsarn dengan skor 21-19, 14-21, 13-21.

Sementara Praveen/Melati, harus mengakui keunggulan ganda campuran ranking 178 dunia dari India, Dhruv Kaplia/N. Sikki Reddy dengan skor 11-21, 20-22.

Kekalahan yang dialami Praveen/Melatih itu pun membuat namanya menjadi sorotan lantaran mulai kering gelar, dan posisinya terancam di pelatnas, sebelum akhirnya ia didepak pada awal tahun ini.

Kekalahan dua wakil Merah Putih tersebut ternyata mendapat sorotan dari BWF. Dalam laman resminya, BWF terkejut melihat tersingkirnya Ginting dan Praveen/Melati di babak pertama.

"Kekalahan mengejutkan Praveen/Melati di babak pembuka Indonesia Masters 2021," tulis BWF.

"Favorit tuan rumah lainnya, Anthony Sinisuka Ginting juga terjatuh pada babak pertama. Sang juara bertahan dikalahkan oleh Kunlavut Vitidsarn dalam tiga game," tambah BWF.