Mengenang Sejarah Buruk Indonesia Masters 2021: Indonesia untuk Pertama Kali Tanpa Gelar

Jumat, 27 Mei 2022 12:18 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Humas PP PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Copyright: © Humas PP PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Indonesia Dominasi Perebutan Gelar

Sejumlah wakil Indonesia pun mendapatkan status sebagai pemain unggulan di Indonesia Masters 2022. Di tunggal putra, misalnya, ada Anthony Ginting yang jadi unggulan 4 dan Jonatan Christie (6).

Di ganda putra, Indonesia bahkan lebih dominan lagi dengan menempatkan 3 wakilnya di posisi unggulan yakni Kevin Sanjaya/Marcus Gideon (1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5).

Di ganda putri ada nama Apriyani Rahayu/Siti Fadia (7), sedangkan di ganda campuran ada Praveen Jordan/Melati Daeva (4).

Sementara itu, tunggal putri menjadi satu-satunya nomor tanpa unggulan dari Indonesia.

Indonesia Masters sendiri pertama kali digelar pada tahun 2010. Ketika itu, nama yang digunakan adalah Indonesia Grand Prix Gold dan digelar di Samarinda. Nama Indonesia Masters baru digunakan mulai tahun 2014.

Sempat berubah-ubah lokasi pelaksanaan mulai dari Samarinda, Palembang, Yogyakarta, Malang, dan Balikpapan, mulai 2018 kejuaraan ini digelar di Istora Senayan meski pada 2021 lalu sempat digelar di Bali karena pandemi.

Berstatus sebagai tuan rumah, tim bulutangkis Indonesia mendominasi perolehan gelar juara di Indonesia Masters.

Sampai saat ini, pasukan Merah Putih berhasil merebut 25 gelar dengan rincian 7 tunggal putra, 1 tunggal putri, 9 ganda putra, 2 ganda putri, dan 6 ganda campuran.

Jumlah itu lebih dari dua kali lipat torehan China yang ada di posisi kedua dengan 12 gelar. Sementara itu, posisi ketiga jadi milik Jepang dengan 6 gelar.

Indonesia bahkan tercapat pernah memenangi 4 dari 5 gelar yang diperebutkan. Hal itu terjadi pada edisi 2014 di mana tunggal putra menjadi satu-satunya gelar yang lepas, dan jatuh ke tangan India lewat Prannoy Kumar.