Rekor Tak Masuk Akal di Indonesia Open dan Masters, Antonsen 'Sungkem' ke Marcus Gideon

Senin, 13 Juni 2022 16:25 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sukses menjuarai French Open 2019 usai menumbangkan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di babak final, Senin (28/10/19) dini hari WIB.  Copyright: © PBSI
Kevin Sanjaya/Marcus Gideon sukses menjuarai French Open 2019 usai menumbangkan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di babak final, Senin (28/10/19) dini hari WIB. 

FOOTBALL265.COM - Julukan 'Istora Boy' selama ini melekat pada Anders Antonsen. Tapi menurutnya, Marcus Fernaldi Gideon lebih layak menyandang gelar bergengsi itu.

Perlu diketahui, Anders Antonsen adalah pebulutangkis tunggal putra asal Denmark yang pernah menjuarai Indonesia Masters 2019, kala itu laga digelar di Istora Senayan.

Sayangnya, pada gelaran Indonesia Masters 2022, Anders Antonsen harus mundur di babak awal karena mengalami cedera.

Tak ingin perjalanannya ke Indonesia jadi sia-sia, Antonsen pun memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat podcast, juga jadi host di Youtube The Badminton Experience.

Kali ini, Anders Antonsen mengundang pebulutangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, didampingi oleh pebulutangkis Denmark, Hans Vittinghus.

Dalam perbincangan tersebut, Vittinghus memuji Marcus Gideon yang memenangkan empat gelar Indonesia Open berturut-turut sejak tahun 2017 hingga terakhir di 2021.

Kemudian, Hans Vittinghus juga teringat bahwa Marcus Gideon telah memenangkan tiga gelar Indonesia Masters, sehingga total podiumnya di Indonesia adalah tujuh kali.

Mendengar hal itu, Anders Antonsen pun terperangah dan mengangkat tangannya. Ia lantas memastikannya lagi, apakah Marcus Gideon benar-benar mencapai rekor itu.

"Jadi menang tujuh kali? Tidak buruk, itu sangat impresif. Saya sendiri dapat satu gelar," ungkap Antonsen usai menghela nafas, karena sangat salut dengan Marcus.

"Saya tidak pernah menang, saya sampai di perempat final saja, itu juga bagus," timpal Hans Vitringhus sembari tersenyum lebar.