Kalah di Indonesia Open 2022, Rekor di Luar Nalar Hendra Setiawan Belum Tergoyahkan

Rabu, 15 Juni 2022 21:55 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda Indonesia, Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil melaju ke babak kedua Indonesia Master 2022 usai mengalahkan pasangan Denmark, Jeppe Bay/Lasse Molhede 21-12 dan 21-19 di Istora Senayan, Selasa (07/06/22). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ganda Indonesia, Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil melaju ke babak kedua Indonesia Master 2022 usai mengalahkan pasangan Denmark, Jeppe Bay/Lasse Molhede 21-12 dan 21-19 di Istora Senayan, Selasa (07/06/22).
Rekor di Luar Nalar Hendra Setiawan

Namun, bagi Hendra Setiawan, kekalahan ini tak membuatnya kehilangan rekor di luar nalar sepanjang penampilannya di ajang Super 1000 ini.

Rekor di luar nalar tersebut dipaparkan oleh komentator bulutangkis veteran asal Inggris, Gill Clark, lewat cuitannya di akun Twitter pribadinya.

“Hendra Setiawan hari ini memainkan turnamen Indonesia Open-nya yang ke-22 secara beruntun dalam 17 tahun sejak kemenangan gelar ganda putranya di tahun 2005 bersama Markis Kido,” tulis Gill Clark

Kembali ke tahun 2005, saat itu Hendra Setiawan dan Markis Kido memenangkan gelar pertamanya di Indonesia Open usai mengalahkan rekan senegara, Sigit Budiarto dan Markis Kido dengan 15–10, 12–15, 15–3.

“(Dia) juga memenangkan (Indonesia Open) di tahun 2013 bersama (Mohammad) Ahsan,” lanjut Gill Clark.

Pada tahun 2013, Hendra Setiawan yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan juga memenangkan gelar Indonesia Open yang kedua usai mengalahkan ganda Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.

Terhitung sampai Indonesia Open edisi 2022, Hendra Setiawan total sudah mencatatkan dua gelar juara, enam kali mencapai final di sektor ganda putra.

Selain itu, Hendra Setiawan juga merasakan final Indonesia Open dari sektor ganda campuran bersama pemain Rusia, Anastasia Russkikh meski hanya puas sebagai runner-up.

Bisa dibilang, ini merupakan pencapaian Hendra dan Russkikh yang paling dikenang karena mereka datang ke Indonesia Open 2010 dari jalur kualifikasi.