Pesona Pebulutangkis Cantik Selandia Baru, Penguasa Lima Bahasa Asing dan Sains

Senin, 20 Juni 2022 15:44 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Instagram@alohanonie
Kemampuan berbicara lima bahasa adalah keterampilan yang mendatangkan beragam keuntungan bagi Anona Pak sebagai atlet bulutangkis.  Copyright: © Instagram@alohanonie
Kemampuan berbicara lima bahasa adalah keterampilan yang mendatangkan beragam keuntungan bagi Anona Pak sebagai atlet bulutangkis.
Menguasai Bahasa Asing Bantu Karier Bulutangkis

Kemudian dalam wawancara di media Stuff, berbicara lima bahasa adalah keterampilan yang mendatangkan beragam keuntungan bagi Anona Pak sebagai atlet bulutangkis.

Seperti ketika pelatih lawan memberikan instruksi tentang cara mengalahkannya. “Pelatih tidak menyadari bahwa saya dapat memahami apa yang mereka katakan, dan saya dapat memberi tahu Ollie apa rencana mereka,” ujar Anona Pak.

“(Hal semacam itu) membantu kami bisa beradaptasi lebih cepat di lapangan (dalam suatu pertandingan),” Anona Pak menambahkan.

Kemudian pebulutangkis Selandia Baru itu menambahkan bahwa orang-orang jadi berhati-hati ketika berbicara di dekatnya, karena mereka mengetahui keterampilannya.

“Mereka thu pada akhinrya saya bisa memahami mereka, dan menyadari bahwa mereka tidak boleh berbicara lebih keras di lapangan lain kali,” uajr Anona Pak.

Dalam pengakuannya, Anona Pak mengungkapkan bahwa keterampilannya berbicara bahasa asing, juga berguna untuk menjalin persahabatan dengan pebulutangkis lain, memesan makanan, dan lain-lain.

“Makanan, bahasa, dan persahabatan, dapat berjalab beriringan,” pebulutangkis Selandia Baru itu menambahkan.

Selain menguasai lima bahasa asing dan bulutangkis, Anona Pak juga diketahui sangat tertarik untuk mempelajari ilmu sains.  Anona Pak bahkan pernah bekerja di laboratorium Biobank Universitas Auckland, Selandia Baru.

Anona Pak pun selalu mengikuti perkembangan isu tentang pandemi virus Corona atau covid-19 dengan membaca banyak jurnal dan artikel. 

"Saya punya pengalaman bekerja di laboratorium genetika. Karena itu, saya tertarik pada susunan virus, jadi saya membaca banyak jurnal dan artikel. Saya menanti-nanti hari ditemukan obat atau vaksin,” Anona Pak menjelaskan.