Di gim kedua, Viktor Axelsen menunjukkan kemampuannya yang asli. Bak monster, ia meninggalkan Anthony Ginting dengan jarak yang jauh dimulai dari 4-0, 7-1, dan 9-2.

Skor 11-4 menghiasi papan angka kala jeda turun minum dan setelahnya Axelsen masih tetap memimpin. Ginting seakan tidak punya kesempatan sama sekali.

Saat game berada di skor 16-5, banyak yang menyangkan Ginting akan tamat namun justru sebaliknya. Atlet berusia 25 tahun itu justru seakan kesetanan meladeni Axelsen.

Ginting mengejar 16-11 dan bahkan membuat Axelsen memasuki set point di 20-16. Sayangnya set ketiga tetap harus dimainkan usai Axelsen menang 21-17.

Di game penentu Anthony Ginting masih dalam status underdog di hadapan Viktor Axelsen dan benar saja karena perlawanan sang bintang Indonesia tidak sebaik dua set sebelumnya.

Dengan tempo pukulan yang lebih lambat karena terkurasnya stamina, Ginting sempat unggul 1-2, 4-7, 7-8, dan 7-10 namun pada akhirnya tersusul juga saat interval.

Usai jeda Axelsen unggul 13-10. Ketidakmampuan Ginting menyelesaikan pukulan backhand dua kali membuat Axelsen bisa tancam gas dan kemudian unggul 17-12.

Setelah itu Antony Ginting tidak bisa mencetak angka tambahan dan kalah 21-12. Sekali lagi langkahnya di kompetisi besar harus dihentikan oleh Viktor Axelsen.