Tersingkir di Babak Pertama, Aldila Sutjiadi Punya Pelipur Lara di Wimbledon 2022
Turnamen tenis Grand Slam lapangan rumput Wimbledon yang digelar tahun ini bisa dibilang sedikit berbeda dari gelaran-gelaran sebelumnya.
Selain sempat mendapat kritik lantaran melarang pemain Rusia dan Belarusia untuk tampil, beberapa hal menarik juga turut menghiasi hajatan tahun 2022 ini.
Salah satunya yang paling krusial dan menyita perhatian adalah penghapusan poin, yang tidak lain tidak bukan buntut dari polemik larangan petenis Rusia dan Belarusia berpartisipasi di turnamen.
Selain itu, Wimbledon juga mengumumkan bahwa mereka akan menghapus titel, sebutan, atau panggilan di depan nama petenis wanita yang biasanya terukir di trofi kemenangan.
Seperti diwartakan ESPN, langkah ini diambil untuk menghormati kesetaraan dengan daftar nama pemenang pria yang tidak menggunakan sebutan Tuan (Mr).
Dengan demikian, Ashleigh Barty jadi petenis perempuan terakhir yang menyandang sebutan Miss di daftar pemenang tunggal Wimbledon setelah tampil sebagai juara di edisi tahun lalu.
Keputusan ini pun diapresiasi banyak pihak termasuk Chris Evert yang menjadi kampiun Wimbledon beberapa kali namun mendapat tulisan nama yang berbeda.
Ketika masih gadis, namanya ditulis sebagai Miss C.M. Evert pada 1974 dan 1976, lalu berubah pada 1981 menjadi Mrs J.M. Lloyd setelah menikah.
Sampai tulisan ini dibuat, turnamen tenis Wimbledon masih berlangsung dan sudah masuk agenda putaran ketiga.