“Bagi saya, merekalah yang harus memutuskan karena mereka harus lebih tahu apakah mereka cocok atau tidak. Bahkan jika saya seorang pelatih, saya hanya bisa memberikan pandangan kepada mereka, pada akhirnya merekalah yang harus memutuskannya,” ucap Koo Kien Keat.

“Namun, jika mereka masih percaya satu sama lain, saya pikir mereka harus diberi kesempatan. Lagi pula, ini bukan waktu yang tepat untuk memisahkan mereka karena Olimpiade Paris 2024 adalah yang paling penting,” lanjutnya, dilansir dari BHarian Sports.

“Jika mereka mengatakan berpisah dan kombinasi dengan pasangan baru menjadi baik-baik saja, tetapi jika sebaliknya, sudah terlambat untuk kembali,” pungkasnya.

Sekadar informasi, prestasi terbaik Aaron/Wooi Yik sejauh ini adalah mencicipi delapan kali runner-up, antara lain di Kejuaraan Bulutangkis Asia, Thailand Open 2020 dan All England 2019.

Koo Kien Keat, yang memenangkan gelar All England 2007 dan medali emas Asian Games 2006 bersama Tan Boon Heong, mengatakan apa yang perlu dilakukan Aaron/Wooi Yik saat ini.

Ialah menciptakan 'senjata' yang bisa memberi mereka keunggulan untuk mengatasi setiap lawan yang mereka temui.

“Ketika saya membantu pasangan Korea Selatan, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang bertemu mereka di babak kedua Malaysia Masters, itu adalah pertama kalinya saya menyaksikan aksi Aaron/Wooi Yik di depan mata saya.

“Dari segi kualitas dan skill, standar mereka tidak jauh dari pasangan top lainnya di dunia. Mereka hanya perlu mencari kelebihan atau kelebihan sendiri untuk membedakannya dari pasangan lain,” ujarnya.