Bakal Lawan Anak Ajaib PBSI di Kejuaraan Dunia, Legenda Indonesia Optimis Tunggal Malaysia Berjaya

Rabu, 17 Agustus 2022 14:27 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Shi Tang/Getty Images
Legenda Indonesia, Hendrawan, menaruh harapan pada rookie tunggal putra Malaysia, Ng Tze Yong, yang bakal jalani debutnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Legenda Indonesia, Hendrawan, menaruh harapan pada rookie tunggal putra Malaysia, Ng Tze Yong, yang bakal jalani debutnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

FOOTBALL265.COM – Legenda Indonesia, Hendrawan, menaruh harapan pada rookie tunggal putra Malaysia, Ng Tze Yong, yang bakal jalani debutnya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Setelah menjadi pahlawan Malaysia dalam memenangkan dua medali emas di Commonwealth Games 2022 di Birmingham beberapa waktu lalu, Ng Tze Yong bikin gebrakan dengan tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Ng Tze Yong dijadwalkan berangkat ke Tokyo pada hari Kamis (18/08/22) besok. Dia bakal langsung berjumpa pemain Indonesia yang dijuluki ‘Anak Ajaib’.

Siapa lagi kalau bukan Chico Aura Wardoyo yang secara mengejutkan berhasil memenangkan gelar BWF World Tour pertamanya di ajang Malaysia Masters 2022.

Menghadapi Chico Aura Dwi Wardoyo tentu bakal menjadi ujian yang sulit bagi Ng Tze Yong. Pasalnya, Chico juga tengah berada di puncak performa sejak penampilannya di Malaysia.

Namun, sang pelatih Hendrawan tetap optimis bahwa Ng Tze Yong bisa melaluinya mengingat ada peningkatan luar biasa pada kualitas permainannya.

Hendrawan pun berpesan agar Ng Tze Yong bisa mengambil tahap demi tahap dan tidak mudah menyerah saat dia mulai sulit mengendalikan situasi di lapangan.

“Jujur, ada perbedaan besar dalam komitmen dan keinginan Tze Yong untuk menang. Ada lebih banyak kualitas dalam pelatihannya, dan Anda tahu dia tidak hanya di sini untuk itu,” ujar Hendrawan dilansir dari NST.

“Perubahan dalam dirinya terlihat jelas bahkan sebelum Commonwealth Games. Ini tidak ada hubungannya dengan keahliannya tetapi lebih dari dia mengambil tanggung jawab yang lebih besar,” lanjut Hendrawan.

“Kejuaraan Dunia minggu depan agak mirip dengan Commonwealth Games karena Tze Yong baru mengetahui inklusinya pada menit terakhir. Perbedaannya adalah bahwa harapan telah berubah.”