Kerap Repotkan Asia, Ganda Campuran Eropa Siap 'Ngamuk' di Kejuaraan Dunia Bulutangkis
Sebelumnya Thom Gicquel/Delphine Delrue juga bertemu pasangan ‘tembok raksasa’ China di final Indonesia Masters yang berujung kemenangan pasangan China 21-13 21-14.
Secara keseluruhan, Thom Gicquel/Delphine Delrue menjalani tahun yang luar biasa, setelah mencapai lima perempat final dan menjadi runner-up di Kejuaraan Eropa dan Indonesia Masters.
Dengan permainan fisik Gicquel yang cepat dari belakang dan defense Delrue di depan, pasangan ini punya kans jadi ganda campuran Prancis pertama yang meraih medali di Kejuaraan Dunia 2022.
Lain halnya dengan ganda campuran asal Belanda nomor 21 Dunia, Tabeling/Piek. Mereka memiliki musim 2022 yang cemerlang setelah mencapai semifinal Kejuaraan Eropa dan perempat final berturut-turut di Malaysia.
Muncul sebagai kuda hitam selama Tur Asia, Tabeling/Piek sempat merepotkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino di Indonesia dan mereka mampu menaklukkan juara dunia Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Malaysia.
Ada pula pasangan nomor 13 dunia, Christiansen/Boje yang mencapai semifinal Malaysia Open usai menyingkirkan Watanabe/Higashino, juara India Open Terry Hee/Tan Wei Han dan Tabeling/Piek.
Penampilan apik di Malaysia tersebut membuat mereka termasuk di antara ganda campuran Benua Biru paling konsisten musim ini.
Rekannya sesama Eropa, Lamsfuss/Lohau juga mengalami tahun yang baik, dengan memenangkan gelar di Swiss Open dan Kejuaraan Eropa.
Sekadar informasi, ganda campuran Eropa terakhir yang meraih medali di Kejuaraan Dunia adalah pasangan Inggris Chris Adcock/Gabby Adcock pada 2017 silam.
Selain itu, sudah lebih dari satu dekade sejak pasangan ganda campuran Eropa bertanding di final (Chris Adcock/Imogen Bankier, 2011).