China Rombak Pasangan Lagi Jelang Denmark Open 2022, Alasannya Mengerikan

Senin, 12 September 2022 20:05 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Lintao Zhang/Getty Images
Alasan Penurunan Performa Wang Yilyu/Huang Dong Ping sepanjang paruh 2022. Copyright: © Lintao Zhang/Getty Images
Alasan Penurunan Performa Wang Yilyu/Huang Dong Ping sepanjang paruh 2022.
Alasan Penurunan Performa Wang Yilyu/Huang Dong Ping

Dilansir dari laman Sohu, media lokal China tersebut mengungkapkan alasan penurunan performa Wang Yilyu/Huang Dong Ping sebelum dicerai di Denmark Open 2022.

Salah satu alasannya adalah cedera. Baik Wang Yilyu maupun Huang Dong Ping memiliki masalah cedera lama dan cedera baru yang belum pulih.

Legenda bulutangkis China, Gao Ling, sempat memaparkan ketika menjadi komentator TV di Kejuaraan Dunia 2022 lalu, bahwa Huang Dong Ping mengalami cedera siku.

Sementara Wang Yilyu mengalami cedera pinggang. Hanya saja Wang Yilyu dan Huang Dong Ping memutuskan untuk tetap mengikuti kompetisi.

Selain cedera, orang-orang di industri juga menganggap bahwa setelah keduanya mencapai puncak karier, akan ada penurunan yang teratur, motivasi yang menurun, dan tujuan yang hilang.

Masih ingat betul ketika ganda campuran nomor satu China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, yang mengalami penurunan prestasi, langsung diceraikan Asosiasi Bulutangkis China pada awal 2022.

Sampai akhirnya di Badminton Asia Championship 2022, mereka kembali bersinar, bahkan meraih tujuh gelar juara secara beruntun, termasuk Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Kondisi itulah yang disinyalir menjadi alasan di balik perombakan Wang Yilyu/Huang Dong Ping di Denmark Open 2022. Selaras dengan pernyataan Ketua Asosiasi Bulutangkis China, Zhang Jun Mei lalu.

“Karena tim ganda telah mengalami serangkaian kekalahan, keadan dan kepercayaan mereka pada pasangan (tengah) berjalan tidak terlalu baik,” ucap Zhang Jun saat memisahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong lalu.

“Alasan memisahkan pasangan ini adalah karena mereka tidak ingin terlalu memberilkan tekanan pada pasangan mereka, dan mereka ingin melewati (melawan) pasangan muda, menemukan ritme kembali,” pungkasnya.