Seorang legenda bulutangkis asal Malaysia, Rashid Sidek, bahkan pernah secara khusus memaparkan keistimewaan seorang pemain kidal.

Bagi Rashid Sidek, pemain kidal seperti Yuta Watanabe memiliki pergerakan yang sulit ditebak dibanding mereka yang memegang raket dengan tangan kanan.

“Tak banyak pemain kidal saat saya bermain dulu. Namun beberapa di antaranya sangat bagus dan berhasil meraih puncak,’ kata Rashid Sidek melansir laman The Star.

“Yang Yang, Jinhua, dan Poul-Erik selalu menyulitkan saya karena pukulan mereka rumit dan menipu. Saya harus bermain sebaik mungkin untuk mengalahkan mereka,” sambungnya.

“Mereka (pemain kidal) berpikir dengan cara berbeda dan punya trik yang beragam. Bola silang mereka sangat luar biasa,” pria berusia 52 tahun itu  menambahkan.

Yuta Watanabe dengan tangan kidalnya, kini menjelma sebagai ganda campuran Jepang peraih perunggu Olimpiade 2020 bersama Arisa Higashino.

Yuta Watanabe/Arisa Higashino juga sukses menapaki ranking dua dunia ganda campuran yang menjadi pencapaian tertinggi mereka.

Dengan segala keistimewaan yang ada, Yuta Watanabe bersama Arisa Higashino akan berusaha untuk menyepuh medali Olimpiade mereka menjadi emas di tahun 2024 mendatang.

“Persaingan untuk lolos dengan Arisa di Olimpiade Paris akan dimulai pada Mei tahun depan. Tapi saya pikir akan lebih baik jika saya bisa menyelesaikan berbagai kekurangan.”

“Jadi jika saatnya sudah tiba, saya berharap masalah (kekurangan) itu bisa terselesaikan,” ucap Yuta Watanabe melansir Shueisha.

“Jadi nantinya ketika sudah saatnya tiba, kami bisa terus melaju dengan kecepatan kami tanpa kewalahan,” pungkas Yuta Watanabe.