Ditanyai saran soal penanganan yang baik untuk menyelesaikan konflik antara Kevin Sanjaya dan Herry IP, ayah dari Agripina Prima Rahmanto Putra, menekankan soal disiplin dan komunikasi.

Pria yang akrab disapa Coach Sigit itu mengatakan pelatih maupun PBSI seharusnya menangani Kevin Sanjaya berbeda karena Kevin Sanjaya saat ini berstatus bintang.

“Sebaiknya begini, ini mungkin masalah disiplin, menurut dugaan. Disiplin dalam sebuah proses untuk menjadi juara, sebelum menjadi juara, itu berbeda dengan Kevin yang sekarang,” sambung Coach Sigit.

“Proses disiplin untuk jadi juara, itu harus kerja keras, disiplin secara umum, kalo udah jadi star, itu harus beda (penanganannya),” lanjutnya.

“Itu bener-bener harus memerlukan (cara) dari hati ke hati, kelembutan, kalau ada apa-apa jadinya nggak saling (tegur dengan keras).”

Untuk masalah komunikasi, baik Kevin Sanjaya maupun Herry IP seharusnya juga lebih melakukan komunikasi.

Dalam hal ini, Herry IP juga harus mau mengorbankan waktunya lebih banyak dalam melatih Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dibandingkan pasangan ganda putra lainnya.

“Kevin mungkin lupa komunikasi dengan pelatihnya, tapi jika ada komunikasi, maka pelatih juga harus bijak karena dia (Kevin) adalah star,” jelas Sigit Pamungkas.

“Memang disitu kita perlu pengorbanan waktu karena harus dua kali melatih, karena dia star maka harus dijaga.”

Sigit Pamungkas menekankan bahwa cara serupa juga pernah dia terapkan di Pelatnas Cipayung saat melatih Hendra Setiawan/Markis Kido.

Saat itu, Hendra/Kido digadang-gadang melanjutkan tongkat estafet ganda putra yang ditakuti dunia setelah era dari Ricky Subagja/Rexy Mainaky dan Chandra Wijaya/Sigit Budiarto yang telah usai.

Dengan cara tersebut, Sigit Pamungkas bahkan berhasil mengantarkan Hendra/Kido meraih sejumlah gelar prestisius diantaranya Kejuaran Dunia 2007, Asian Games 2010, dan puncaknya emas Olimpiade 2008..