Memang Sayaka Takahashi tidak memiliki riwayat penampilan di sektor ganda. Pebulutangkis berusia 30 tahun itu sejak junior sudah fokus bermain tunggal.

Hal itu berbeda dengan kakak perempuannya, Ayaka Takahashi, yang sempat bermain tunggal pada saat junior, namun akhirnya fokus ke sektor ganda.

Namun yang jelas, Sayaka Takahashi dan Ayaka Takahashi telah tumbuh sebagai atlet bulutangkis nasional di Jepang dengan beragam prestasi yang mentereng.

Ayaka Takahashi yang berduet dengan Misaki Matsutomo, sukses menduduki ranking satu dunia selama beberapa lama, hingga meraih emas Olimpiade Rio 2016.

Sedangkan Sayaka Takahashi sukses menduduki ranking 14 dunia sektor tunggal putri dengan beragam prestasi mentereng seperti perunggu Kejuaraan Asia 2013-2014.

Maka tak heran jika duet Sayaka Takahashi/Ayaka Takahashi begitu dinanti Badminton Lovers. Terutama momennya tepat setelah keputusan Sayaka pensiun dari tim nasional bulutangkis Jepang.

Sayaka Takahashi pensiun dari tim nasional di saat ranking dunianya stabil dengan pencapaian yang tidak buruk. Sayaka juga menjadi pelapis potensial bagi Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara.

Bahkan saat Nozomi Okuhara cedera, Sayaka menjadi andalan tunggal putri Jepang di ajang kejuraan bulutangkis beregu Piala Uber 2020-2022.

Pada ajang Piala Uber 2022 lalu, Sayaka Takahashi bahkan dijadikan ketua tim Jepang mendampingi Akane Yamaguchi dan kawan-kawan.

Hanya saja, tak bisa dipungkiri, tampil dengan status tunggal putri paling senior di tim nasional bulutangkis (NBA), Sayaka  tak sebaik juniornya seperti Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara.