Fernando Rivas, Pelatih Carolina Marin yang Ganas 'Mengabdi' untuk 2 Negara Sekaligus
Lebih lanjut, dalam wawancaranya kepada BWF, Fernando Rivas, menjelaskan metode uniknya untuk menjalankan peran sebagai pelatih untuk dua negara sekaligus, Prancis-Spanyol.
“Saya harus menerima pekerjaan paruh waktu (sebagai pelatih Spanyol dan Prancis), meskipun sejujurnya saya sebenarnya melakukan pekerjaan penuh waktu untuk itu,” ujar Fernando Rivas.
“Saya tidak 100 persen di sana, saya tidak berbasis di Prancis, tetapi saya berbasis di Madrid. Saya bolak-balik, dan saya berbagi waktu saya untuk berbagai turnamen bulutangkis.”
Memiliki peran sebagai pelatih dua negara sekaligus, membuat waktu Fernando Rivas untuk berkumpul bersama keluarga menjadi berkurang.
Namun dia mengaku telah menikmati peran barunya. Lagipula berbagai kemudahan diberikan Federasi Bulutangkis Prancis yang cukup mengerti sebagai pelatih pribadi Carolina Marin.
“Misalnya minggu ini, sebagian besar para pelatih melakukan panggilan video untuk menganalisis kemajuan dari kepelatihan, menganalisis video hingga data.”
“Ada keseluruhan protek tentang itu, menyiapkan metodologi dengan semua ahli di INSEP (Institut Nasional Olahraga, Keahlian dan Kinerja, di Paris),” ungkap Fernando Rivas.
“Semua itu dapat saya lakukan secara daring. Memang akan selalu lebih baik untuk hadir langsung, tetapi kami melakukannya melalui email dan panggilan video,” cerita pelatih Carolina Marin itu.
Menjadi pelatih dua negara tentu menjadi beban besar bagi seorang pelatih bulutangkis manapun. Sekali pun Fernando Rivas dengan keahliannya.
Namun, pelatih bertangan dingin itu menjaga asas profesionalitas untuk misi masing-masing dari kedua negara yang dilatihnya, baik Carolina Marin untuk Spanyol maupun atlet badminton Prancis.