Sukses Taklukkan Axelsen, Loh Kean Yew 'Dengarkan' Nasihat Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei?
Dengan kecepatan serangan baik, Loh Kean Yew bisa mengimbangi langkah besar Axelsen yang punya postur setinggi 195 cm.
“(Pukulan) shuttlecock sangat cepat dan saya mengandalkan permainan net,” terang Loh Kean Yew.
“Saya menggunakan kecepatan dan kekuatan saya untuk memukul secepat yang saya bisa. (Cara) ini mustahil (dikembalikan Axelsen, (seperti halnya) mengontrol kecepatan pesawat ulang-alik,” lanjutnya.
Entah kebetulan atau tidak, cara yang dipakai Loh Kean Yew tersebut sebelumnya sempat dikemukakan dua legenda dunia, Taufik Hidayat (Indonesia) dan Lee Chong Wei (Malaysia).
Axelsen punya kelebihan dalam segi postur tubuh. Menurut Taufik Hidayat pada Juni 2022 lalu, kelebihan ini membuat Axelsen mampu melancarkan smash-smash tajam.
Oleh karena itu, untuk mengalahkan Axelsen, Taufik Hidayat menyarankan lawannya harus bisa mengimbangi dalam sisi kecepatan dan punya power lebih.
“Axelsen punya kelebihan postur tubuh yang tinggi, smash sangat tajam. Untuk bisa mengalahkan dia, lawannya harus tampil lebih cepat dan ekstra,” kata Taufik Hidayat.
"Karena dengan melawan siapapun Axelsen hanya satu langkah untuk menjemput bola, sedangkan lawannya harus dua langkah karena kelebihan postur tubuh tingginya itu,"
"Maka dari itu untuk bisa mengalahkannya dia, lawannya harus tampil lebih ekstra power, kalau latihan juga harus ekstra,"
Senada dengan ungkapan Taufik Hidayat, legenda bulutangkis Malaysia Lee Chong Wei juga menganggap kecepatan plus power bakal bisa memutus dominasi Axelsen.
"Ya saya setuju. Dia saat ini juga lebih stabil dan tenang dalam bermain seperti di dua turnamen di Indonesia kemarin ya. Kualitas permainanya juga sangat konsisten," timpal Lee Chong Wei.
Jika Loh Kean Yew sendiri berhasil mengapliaksikan nasihat Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei tersebut, mengapa tunggal putra Indonesia, seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie belum?