Termasuk Susy Susanti, 4 Pebulutangkis Indonesia Pernah Ketiban Sial di French Open
Faktanya, kekalahan Susy Susanti di French Open 1988, membuat Indonesia seolah-olah dapat kutukan, tidak pernah meraih gelar di sektor tunggal putri, bahkan sampai saat ini.
Malaysia saja sudah pernah meraih medali emas French Open di sektor tunggal putri, akan tetapi Indonesia masih puasa gelar.
Tahun ini, Indonesia hanya mengirimkan Gregoria Mariska Tunjung yang berada di peringkat 21. Tentu ada beban di pundak Gregoria, yang membuatnya kian tertekan.
Apalagi, pebulutangkis berusia 23 tahun itu memiliki trauma saat tampil di French Open. Persis empat tahun lalu, 26 Oktober 2018, ia retired karena mengalami cedera pinggang.
Menghadapi Akane Yamahuchi di perempat final French Open 2018, Gregoria tertinggal di game pertama. Saat interval game kedua, ia tersalip lagi jadi 6-11, lalu cederanya pun kambuh, hingga ia memutuskan menyerah.
3. Anthony Sinisuka Ginting
Anthony Sinisuka Ginting juga pernah ketiban sial di French Open. Nampaknya pebulutangkis 26 tahun itu memang kurang bersahabat dengan turnamen di Eropa.
Flashback ke ajang French Open 2021 lalu, Anthony Ginting sudah tiba di Eropa, tetapi ia pun batal bertanding karena mengalami cedera dari turnamen sebelumnya.
Aktor yang membuatnya cedera, tak lain adalah musuh bebuyutannya, yakni Viktor Axelsen, di semifinal Piala Thomas 2021.
Memasuki French Open 2022, Anthony Sinisuka Ginting juga sudah tiba di Eropa. Namun, hasil drawingnya lagi-lagi kurang bersahabat dengan pemain Indonesia itu.
Ginting berada satu pool dengan Anders Antonsen (unggulan 2), Kunlavut Vitidsarn (runner up Kejuaraan Dunia 2022), hingga combo Lakshya Sen dan Srikanth Kidambi.