3 Faktor Penyebab Gregoria Mariska Tersingkir Cepat di Denmark dan French Open 2022

Rabu, 26 Oktober 2022 12:49 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di laga Malaysia Open 2022. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di laga Malaysia Open 2022. Foto: PBSI
1. Level Turnamen terlalu Tinggi

Sudah diketahui bersama, Denmark Open dan French Open 2022 adalah turnamen dengan level tinggi, yaitu BWF Super 750. Peserta yang ikut adalah unggulan dunia.

Nampaknya, Gregoria Mariska Tunjung belum ada di level ini. Pebulutangkis 23 tahun itu kerap kali kesulitan bersaing dengan pebulutangkis kelas berat.

Memang, Gregoria beberapa kali berhasil menaklukkan tunggal putri terbaik dunia, Akane Yamaguchi, namun ia tak konsisten.

Banyak yang menyarankan agar Gregoria tidak diikut sertakan di turnamen level Super 750 dulu, melainkan di level Super 100, Super 300, hingga Super 500 saja.

Pada level ini, persaingan tidak terlalu ketat, sehingga ada peluang untuk Gregoria bisa menjadi juara, dan menguatkan mentalnya sebelum kembali ke level BWF Super 750.

2. Dihantui Masalah Mental

Gregoria Mariska juga blak-blakan bahwa ia menemui psikolog setiap kali menghadapi turnamen, karena prestasinya yang mentok adalah karena mentalnya yang belum kuat.

Demikian pula kekalahan cepat di Denmark Open dan French Open 2022, Gregoria pun mengaku mentalnya masih belum terasah.

"Pada laga ini keinginan menang saya sangat tinggi, mungkin hal itu membuat saya tertekan dan bermain jauh dari apa yang diharapkan," kata Gregoria hari ini.

"Saya sendiri tidak grogi menghadapi ini, hanya memang karena punya keinginan menang yang tinggi, saya malah tidak bisa me-manage hal itu dengan baik," ujarnya.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Gregoria sudah tak lagi memiliki kesempatan untuk memperbaiki hasil di turnamen Eropa ini.