PBSI Gelar Mini Turnamen jelang World Tour Finals, Awas Tragedi Liem Swie King Terulang
PBSI berniat bagus untuk memberikan sesi latihan seperti pertandingan resmi, jelang World Tour Finals 2022, untuk mengasah mental Fajar Alfian/Rian Ardianto dkk.
Namun, jauh sebelumnya, ada kisah tragis dari legenda bulutangkis Indonesia, Liem Swie King yang menyesal telah mengikuti mini turnamen sebelum pertandingan resmi.
Lewat buku biografi 'Panggil Aku King', ada ungkapan Liem Swie King yang menyatakan menyesal telah mengikuti duel meet dengan pebulutangkis China, dihelat di Singapura.
"Pada akhir Desember 1979 dan awal Januari 1980, aku ditawari Pak Titus Kurniadi (Bendahara PBSI) untuk ikut dalam duel meet atau dwilomba antara Indonesia dan China yang baru bergabung dengan IBF."
"Aku memutuskan untuk menerimanya, tetapi belakangan ini aku menyadari bahwa keputusan itu adalah kesalahan terbesar. Seharusnya aku mempersiapkan waktu untuk tampil di All England 1980," kata Liem.
"Aku merasa PBSI hanya menuntut prestasi prima para pemainnya tanpa mau tahu ihwal kondisi pemainnya. PBSI ingin pemain harus siap setiap saat ketika dibutuhkan."
Singkat cerita, Liem Swie King gagal meraih kemenangan dalam duel meet tersebut. Rasa percaya dirinya pun runtuh seketika.
Jika sebelumnya Liem Swie King memiliki peluang besar untuk menang dalam sebuah pertandingan, namun sejak kekalahan itu, peluang Liem semakin merosot jadi 50:50.
"Kegagalan dalam dwilomba Indonesia dan China, ternyata memberi dampak ke turnamen-turnamen berikutnya."
"Papa mencoba memulihkan mentalku, tetapi sejak kalah, aku merasa prestasiku mulai menurun," curhat Liem Swie King.
"Pertandingan demi pertandingan yang aku ikuti, tidak lagi selalu aku menangkan. Kedudukannya bisa kalah, bisa menang."