Hylo Open: Kontroversi Wasit Warnai Final Ginting vs Chou Tien Chen, BWF Buka Suara

Selasa, 8 November 2022 16:50 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Theresia Simanjuntak/INDOSPORT
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) buka suara terkait kontroversi wasit di final tunggal putra Hylo Open 2022 antara Anthony Sinisuka Ginting dan Chou Tien Chen. Copyright: © Theresia Simanjuntak/INDOSPORT
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) buka suara terkait kontroversi wasit di final tunggal putra Hylo Open 2022 antara Anthony Sinisuka Ginting dan Chou Tien Chen.

FOOTBALL265.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) buka suara terkait kontroversi keputusan wasit di final tunggal putra Hylo Open 2022 antara Anthony Sinisuka Ginting dan Chou Tien Chen.

Pada Minggu (07/11/22), sebuah big match terjadi di babak final Hylo Open 2022 yang mempertemukan dua tunggal putra top dunia, Chou Tien Chen vs Anthony Sinisuka Ginting.

Anthony Sinisuka Ginting memenangkan laga tersebut untuk meraih gelar juara usai menaklukkan Chou dalam tiga set 18-21, 21-11 dan 24-22.

Kemenangan ini memperpanjang rekor head-to-head Ginting atas Chou Tien Chen menjadi 8-6. Terlepas dari rekor ini, pertemuan tersebut menghadirkan drama baru.

Pada set ketiga saat memasuki deuce 22-22, Chou Tien Chen yang tengah berada di atas angin untuk memenangkan laga justru jadi korban keputusan kontroversi umpire.

Saat skor 22-22, drama terjadi ketika pukulan Chou Tien Chen dinyatakan fault wasit karena raketnya dianggap sudah menyentuh tanah.  Chou Tien Chen sempat melakukan protes keras,namun wasit enggan menganulir keputusannya.

Usai kejadian itu, Chou Tien Chen menuntut BWF untuk bergerak agar kejadian kontroversial seperti Hylo Open tidak terjadi lagi.

“Saya juga berharap BWF membuat sistem yang lebih untuk melihat isu-isu kontroversial dalam bulutangkis, seperti memukul shuttlecock di seberang net, dan shuttlecock menyentuh lapangan sehingga kejadian semacam itu tidak terulang lagi di masa depan,” ujar Chou Tien Chen.

Dalam hal ini, pebulutangkis berusia 32 tahun itu juga memberikan saran agar BWF menyediakan teknologi semacam haweye untuk melihat tayangan ulang.

Hal itu dimaksudkan sebagai referensi pengambilan keputusan kepada wasit. Panitia Hylo Open 2022 juga sedang menyelidiki kejadian tersebut.