Catatan Unik Tiga Edisi Australian Open, Indonesia Peluang Lanjutkan Tradisi Juara
Fakta berulang di tahun ini, di mana pada hajatan Australian Open 2022, tercipta kembali tunggal putra sesama negara di final antara Shi Yuqi vs Lu Guang Zu.
Badminton lovers pemilik twitter @idha**** pun menyoroti tiga fakta unik yang terjadi dalam tiga edisi terakhir penyelenggaran turnamen Australian Open.
FUN FACT!
— Idham F. | 🏸🏀✈️ (@idhamf93) November 19, 2022
Last three editions of Australian Open MS finals filled by same nation finals :
2018 All CHN's finals (Lu Guang Zu vs Zhou Ze Qi)
2019 All INA's finals (Jonatan Christie vs Anthony Sinisuka Ginting)
2022 All CHN's finals (Lu Guang Zu vs Shi Yu Qi)
🔥🔥🔥 pic.twitter.com/uZTzl1LdU3
Indonesia dengan 15 wakilnya, sebenarnya memiliki kans lebar untuk kembali menciptakan All Indonesian Final di Australian Open 2022, Semua sektor memiliki peluang termasuk tunggal putra.
Sayangnya, tanpa Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, tunggal putra Indonesia yang bertumpu pada Shesar Hiren, Chico Aura Dwi Wardoyo, Tommy Sugiarto, Christian Adinata, dan Ikhsan Leonardo, gagal mencapai misi,
Paling banter hanya Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay yang terhenti di perempat final dan Christian Adinata di babak 16 besar Australian Open 2022.
Sementara Chico Aura, Tommy Sugiarto, dan Shesar Hiren Rhustavito terdepak langsung di babak pertama Australian Open 2022.
Beruntung masih ada tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, yang melesat ke final usai menumbangkan pebulutangkis China, Han Yue.
Meski begitu, pada faktanya, Indonesia tetap gagal mengulang kisah manis di Australian Open 2019, di mana bisa mengirimkan setidaknya dua wakil di final.
Namun Indonesia masih memiliki asa untuk meneruskan tradisi apik sejak 2018 lalu, di mana selalu bisa menggondol gelar juara Australian Open. Harapan terakhir Indonesia hanya di Gregoria Mariska.
Sumber: BWF