Pemain Muda Malaysia Bikin Malu di Kejuaraan Dunia Junior 2022, Presiden BAM Langsung Ngamuk

“Secara pribadi, kami tak mengetahui apa yang sedang terjadi di seluruh dunia dan sepertinya ada sindrom penyangkalan di mana mereka mengira kami memiliki fasilitas terbaik di BAM,” kata Norza Zakaria, dilansir dari Bernama.
“Padahal, padanya kenyataannya kami lebih buruk daripada saat pemain junior menggunakan fasilitas untuk berlatih di Sekolah Olahraga di Bukit Jalil,”
Lebih lanjut Norza Zakaria mengatakan bahwa para pemain dan pelatih harus memiliki daya juang dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
“Pemain dan pelatih harus merangkul budaya kinerja tinggi dan menyadari bahwa ini bukan tempat untuk makan lima kali atau berlatih tanpa rasa tanggung jawab, karena itu tak mudah,” jelasnya.
Menyusul kegagalan di Kejuaraan Dunia Junior 2022, Norza Zakaria juga mengingatkan para pemain dan pelatih termasuk Direktur Pembinaan Usia Muda, Datuk Misbun Sidek untuk bertanya pada diri sendiri apakah mereka benar-benar layak berada di ABM.
Norza Zakaria juga memberikan waktu sebulan kepada eksekutif ABM, Michelle Chai dan Dr Tim Jones selaku Direktur Kinerja BAM.
Keduanya memiliki waktu seblulan untuk meninjau struktur program pelatihan junior sebelum mempresentasikannya kepada komite manajemen BAM.
Di sisi lain, Indonesia mengirimkan dua wakil yang tersisa di final Eye Level 2022, sayangnya skuad Garuda gagal meraih gelar juara dunia.
Kedua wakil tersebut berasal dari nomor ganda yakni unggulan pertama ganda putri, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose. Serta unggulan keempat ganda putra Muhammad Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo.
Baik Trias/Rachel dan Putra/Patra hanya mampu menjadi runner-up atau meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior 2022.