Menurut Ong Ewe Hock, Lee Zii Jia harus segera menunjuk pelatih baru jika ingin terus berkembang di level tertinggi.

“Setiap pemain top membutuhkan pelatih untuk membantu mereka tampil baik. Sepertinya untuk sementara, Lee Zii Jia ingin pergi sendiri. Namun setelah itu, sepertinya dia akan berusaha mendapatkan pelatih baru yang bisa bekerja sama dengan baik dengannya,” ucap Ewe Hock. 

“Dia perlu melakukan ini karena hanya pelatih yang dapat mengidentifikasi kelemahan pemain dan memperbaikinya. Jarang seorang pemain melakukannya dengan baik tanpa pelatih,” tambahnya.

Selain itu, Ong Ewe Hock juga turut mengomentari soal keputusan Zii Jia untuk berpisah dengan Indra Wijaya, yang baru direkrut sebagai pelatih di awal musim 2022.

“Lee Zii Jia adalah pemain independen sekarang. Dia dapat membuat keputusan sendiri tentang dengan siapa dia ingin bekerja. Pasti ada yang tidak beres antara dia dan Indra,” jelasnya. 

“Mungkin Zii Jia merasa Indra bukan lagi pelatih yang paling cocok untuknya. Saya yakin dia ingin melakukannya dengan baik dan dia pasti merasa bahwa dia bisa melakukannya lebih baik tanpa Indra,” tukasnya.

Keputusan untuk bersolo karier tanpa seorang pelatih pun juga dilakukan oleh tunggal putra Chinese Taipei, Chou Tien Chen, yang biasanya hanya mengikuti intruksi dari fisioterapisnya saat tampil.

Nantinya Lee Zii Jia akan ditemani oleh sejumlah orang yang tergabung dalam timnya yakni Sandra Fiedler (fisioterapis), Liew Daren (asisten pelatih dan sparring partner), Lim Joe Heang (pelatih fisik) dan saudara kandung Zii Jia , Lee Zii Yii, yang juga manajernya.

Lee Zii Jia sendiri tengah mengumpulkan semangatnya usai terpuruk karena gagal menembus ajang BWF World Tour Finals 2022.

Malaysia hanya mengirimkan enam wakilnya di sektor ganda putra, ganda putri dan ganda campuran, serta tanpa wakil tunggal di BWF World Tour Finals 2022.