Tatap BWF World Tour Finals 2022, Tim Bulutangkis Indonesia Gaspol Adaptasi Lapangan

Sebanyak tujuh wakil Indonesia akan berlaga di BWF World Tour Finals 2022. Selain itu, tim Merah Putih bersama China menjadi negara yang lengkap mengirimkan wakilnya di setiap sektor.
Meski tidak memasang target muluk-muluk, Rionny Mainaky mengungkapkan ajang ini harus dipersiapkan dengan seksama dan maksimal.
“Besok masih ada latihan sekali lagi di sore hari. Harus dimanfaatkan betul untuk penguasaan lapangan agar di pertandingan hari pertama bisa langsung in,” tutur Rionny.
Sementara itu, wakil Indonesia di sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan kondisi lapangan hari pertama cukup berangin.
“Tadi latihan lebih banyak melihat kondisi lapangan dan shuttlecock. Bisa dibilang di sini lapangannya cukup berangin dan shuttlecocknya kencang. Besok masih ada kesempatan latihan satu kali lagi buat adaptasi lagi,” ungkap Ginting.
“Sekaligus sudah mulai mempersiapkan bagaimana pola dan strategi yang tepat untuk menghadapi kondisi lapangan dan bola yang seperti itu," tambahnya.
Satu suara dengan Ginting, ganda putri yang menjadi wakil terakhir Indonesia lolos ke BWF World Tour Finals 2022, Apri/Fadia menyebut lapangan kurang enak karena berangin.
“Hari ini latihannya fokus adaptasi lapangan. Angin, bola dan lampu. Besok baru akan masuk gim untuk persiapan pertandingan pertama,” tutur Apri.
Selain itu, Fadia turut mengungkapkan belum mengalami kendala khusus dan berusaha untuk tampil maksimal jelang pertandingan perdana Rabu mendatang.
“Hari ini latihannya fokus ke adaptasi lapangan. Angin, bola dan lampu. Besok baru akan masuk ke gim untuk persiapan pertandingan pertama,” sambung Fadia.
Sumber: PBSI