Jonatan Christie dan Anthony Ginting Perang Saudara di Partai Pertama BWF World Tour Finals 2022

Rabu, 7 Desember 2022 11:50 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di Gala Dinner jelang BWF World Tour Finals 2022. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di Gala Dinner jelang BWF World Tour Finals 2022. (Foto: PBSI)

FOOTBALL265.COM – Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting apes karena saling berhadapan di partai pertama BWF World Tour Finals 2022.

BWF World Tour Finals 2022 merupakan ajang penutup musim turnamen bulutangkis yang akan digelar pada 7-11 Desember di Nimibutr Arena, Thailand.

Indonesia mengirimkan tujuh wakil di ajang pentup musim ini dalam semua sektor. Salah satu sektor yang turut menjadi andalan tim Merah Putih adalah tunggal putra.

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjadi wakil Indonesia yang siap berlaga di BWF World Tour Finals 2022. Sayangnya, keberuntungan kurang memihak keduanya pada hasil undian yang diumumkan.

Jonatan dan Ginting harus tergabung di grup yang sama dan harus saling berduel pada laga perdana BWF World Tour Finals 2022, yang digelar hari ini, Rabu (07/12/22).

Sementara itu, dua tunggal putra andalan Indonesia ini tergabung di grup yang sama dengan  Chou Tien Chen (Chinese Taipei) dan Loh Kean Yew (Singapura).

“Siapapun lawannya harus siap dan fokus. Kalau sudah di level ini saya rasa semua rata kekuatannya,” ungkap Anthony Sinisuka Ginting dalam rilis PBSI.

“Saya dan Jojo memang setiap hari latihan bersama tapi di pertandingan akan berbeda. Secara tingkatan tekanan pasti sama-sama merasakan tapi otomatis sudah sama-sama tahu pola permainan jadi fokus pada diri sendiri dulu. Biar di lapangan siap untuk mengadu mental dan strategi,” tambahnya.

Sementara itu, Jonatan tak membenani target juara karena calon lawan mereka di BWF World Tour Finals 2022 memiliki kekuatan merata.

“Kekuatan semua merata, semua punya peluang yang sama. Tinggal bagaimana nanti cara menyelesaikan permasalahan di lapangan. Itu mungkin yang akan jadi pembeda,” kata Jonatan.