Kim Hye-jeong, Putri Juara Olimpiade yang Bersinar tapi Punya Masa Lalu Buruk dengan Apriyani/Fadia
Melansir laman BWF, ibu Kim Hye-jeong, yakni Chung So Young tidak hanya identik sebagai pemenang Olimpiade 1992, namun juga terkenal sebagai pemenang Japan Open empat kali di ganda putri.
Secara terperinci, Chung So Young meraih empat gelar Japan Open dengan tiga pasangan berbeda.Pada Japan Open 1988, Chung So Young meriah gelar dengan Chung Myung-hee.
Kemudian pada Japan Open 1992, dia meraih gelar juara bersama Hwang Hye Young, serta Japan Open 1993 dan 1994 meraih gelar juara bersama Gil Young-ah.
Hal itulah yang membuat Kim Hye-jeong terharu ketika dia bersama partnernya, Jeong Na-eun nisa menyamai pencampaian sang ibunda menjuarai ajang Japan Open.
Saat itu Kim Hye-jeong/Jeong Na-eun sukses menjadi juara Japan Open 2022 usai di final mengalahkan kompatriotnya, Baek Ha Na/Lee Yu Lim dengan skor 23-21, 28-26.
“Reaksi saya ketika pulang dari Osaka (Japan Open 2022) hanyalah rasa bangga. Saya merasa dia (Chung So Young) menangis melihat saya menang,” ucap Kim Hye-jeong kepada BWF.
“Dengan memenangi Japan Open 2022, saya mempersiapkan diri untuk mengikuti jejak ibu saya. Saya meneladaninya, saya tidak pernah salah,” sambung rival Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti itu.
Selain emas Olimpiade Barcelona 1992 dan Japan Open , Chung So Young juga total meraih lima gelar juara lima kali di All England (1988, 1989, 1991, 1993, 1994) dengan empat pasangan berbeda untuk Korea Selatan.
Secara total, kurang lebih 13 kali bergonta-ganti pasangan, Chung So Young telah meraih lebih dari 40 gelar ganda putri dan ganda campuran.
“Ibuku selalu menjadi panutanku. Semua prestasinya selama bertahun-tahun luar biasa. Saat bertumnuh dewasa. saya ingin menjadi seperti dia,” ucap Kim Hye Jeong.
“Itu sebabnya saya banyak berlatih bulutangkis sepanjang hidup saya. Jika memungkinkan, saya ingin lebih baik darinya,” sambung rival Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tersebut.