Di sisi lain, Muhammad Ardianto mengungkapkan mereka optimistis meraih hasil baik usai memiliki modal apik di laga sebelumnya.

“Alhamdulillah bisa diberi kemenangan. Semoga di pertandingan final besok kami bisa tampil lebih bagus lagi. Hari ini kami bermain lebih baik dibanding pertandingan kemarin,” kata Rian.

“Tadi di gim pertama kami sempat tertinggal, tetapi kami dengan bermain lebih fokus, lebih tenang dan akhirnya menang dua gim,” jelasnya.

“Hari ini kami bermain jauh lebih baik dibanding dari laga-laga yang kami jalani sebelumnya. Kami sudah bisa beradaptasi lebih baik dengan lapangan. Kami kurang-lebih, sudah lebih tahu soal kondisi angin di lapangan,” tukasnya lagi.

Berhasil lolos ke final Malaysia Open 2023 juga membuat Fajar/Rian mencetak sejarah dalam kariernya sebagai pebulutangkis profesional.

Sebab, ini pertama kalinya Fajar/Rian menapaki kakinya di final ajang BWF Super 1000, yang sebelumnya tak pernah ia rasakan, sebagaimana dilansir dari Bhulukuduk.

Di sisi lain, Fajar/Rian juga wajib hati-hati karena Liang Wei Keng/Wang Chang bukanlah lawan yang mudah untuk mereka.

Bagaimana tidak, meski baru dipasangkan, namun Liang Wei Keng/Wang Chang mampu menjadi kuda hitam di ganda putra.

Pasangan muda asal China berusia 21 tahun ini mampu menembus babak semifinal Indonesia Masters dan Malaysia Masters 2022.

Secara head to head, keduanya sama-sama kuat 1-1. Namun Fajar/Rian kalah dari Liang Wei Keng/Wang Chang di Japan Open 2022 kemarin. Maka ini akan menjadi kesempatan emas bagi wakil Indonesia gar bisa membalaskan sakit hati kekalahan sebelumnya.