Rekap Final India Open 2023: Rekor Apik Axelsen Ternoda, Jepang Teratas Kangkangi China

Minggu, 22 Januari 2023 19:55 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© BWF Badminton
Rekap final India Open 2023 bisa diakses di berita ini, di mana rekor Viktor Axelsen hancur usai kalah dari Kunlavut Vitidsarn, dan atlet Jepang paling mujur. Copyright: © BWF Badminton
Rekap final India Open 2023 bisa diakses di berita ini, di mana rekor Viktor Axelsen hancur usai kalah dari Kunlavut Vitidsarn, dan atlet Jepang paling mujur.

FOOTBALL265.COM – Rekap final India Open 2023 bisa diakses di berita ini, di mana rekor Viktor Axelsen hancur usai kalah dari Kunlavut Vitidsarn, dan atlet Jepang paling mujur.

Final turnamen badminton India Open 2023 baru saja selesai digelar pada Minggu (22/01/23) di K.D. Jadhav Indoor Hall, New Delhi.

Sebagai turnamen bulutangkis Super 750 dengan hadiah total 850 dolar AS (sekitar Rp12,8 miliar), banyak kejutan mewarnai penentuan jawara di lima sektor yang di pertandingkan.

Salah satu kejutan terbesar di final India Open 2023 adalah runtuhnya dominasi tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen,, yang tumbang dari rising star Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

Berjuang ketat selama tiga gim melawan Kunlavut Vitidsarn, Viktor Axelsen harus menyerah kalah dengan skor 20-22, 21-10, 12-21.

Kekalahan ini menodai dominasi Viktor Axelsen yang tidak pernah kalah dari Kunlavut Vitidsarn dalam enam pertemuan sebelum India Open 2023.

Catatan penting lainnya, kekalahan atas Kunlavut Vitidsarn juga menodai catatan bersih Viktor Axelsen yang tidak pernah kalah di final sejak All England 2021 lalu.

Karena harus diakui bahwa sejak menjuarai Olimpiade Tokyo 2020, Viktor Axelsen begitu perkasa dan nyaris memborong semua gelar penting. Termasuk delapan gelar pada musim 2022.

Rekap final India Open 2023 berikutnya adalah kejutan atas kemenangan pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, atas Akane Yamaguchi dari Jepang.

Kemenangan 15-21, 21-16, 21-17 atas Akane Yamaguchi di final India Open 2023, menjadi yang pertama bagi An Se-young sejak empat pertemuan terakhir.

Pada sisi lain, meskipun Akane Yamaguchi tumbang dari An Se-young, namun kekalahan itu enggan berpengaruh pada mujurnya skuad Jepang lainnya meraih dua gelar juara tanpa memeras keringat.