Situasi berbalik di game kedua. Han Yue langsung memimpin 2-6 atas Gregoria Mariska Tunjung. Ada satu momentum di mana Gregoria membalas Han Yue dengan refleks cepat.

Namun, Han Yue memiliki defens yang sangat kuat, ditambah dengan momentum yang sering ia dapat untuk melakukan drop shot. Wakil China memimpin 11-5 di interval kedua.

Turun minum, Gregoria mendapat masukan dari Rionny Mainaky yang mendampingi di tepi lapangan. Tetapi Han Yue terus mengontrol permainan, membuatnya sulit berkembang.

Drop shot Han Yue kerap menyasar depan net, hingga mematikan langkah Gregoria. Hanya cukup satu momentum saja, wakil China berhasil menggasak tuan rumah di angka 8-18.

Placing menyilang dari Han Yue gagal dibaca oleh Gregoria. Wakil China memaksa ke babak rubber, saat menutup game kedua dengan keunggulan 8-21.

Tak jauh berbeda dari sebelumnya, di awal game ketiga, Gregoria masih kesulitan dengan netting. Han Yue memimpin 0-3. Tahu akan kekurangannya, Gregoria coba bermain dengan jarak.

Namun, Dewi Fortuna nampak belum berpihak padanya. Gregoria dipaksa jatuh bangun menjangkau bola, tertinggal 1-7. Hanya kesalahan Han Yue yang bisa memberi poin, skor 6-8.

Dipaksa netting, Gregoria harus 'ndelosor' dan tertinggal 6-11 di interval game ketiga.

Sulit bagi Gregoria untuk mengembangkan permainannya, yang sudah digiring Han Yue dengan sangat baik. Tunggal putri China terus menjaga keunggulan di angka 10-14.

Seiring waktu, fokus Gregoria mulai menurun. Ia membuat bola melebar dari arena, skor beranjak jadi 11-18. Tunggal putri Indonesia menjaga asa saat meraih poin 16-20.

Namun sekali lagi, net menjadi musuh besarnya. Han Yue menutup game ketiga dengan kemenangan 16-21. Gregoria Mariska kandas di delapan besar Indonesia Masters 2023.