Makin Mengerikan, Legenda Belanda Minta Ganda Putra Indonesia Dilarang Tampil di BWF World Tour

Minggu, 29 Januari 2023 10:25 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. (Foto: PBSI)
Dominasi Ganda Putra Indonesia

Sejauh ini, Indonesia memiliki tiga pasangan senior ganda putra dan empat pasangan senior yang bersinar di waktunya masing-masing.

Pertama, Indonesia memiliki ganda putra yang sangat dihormati dan diidolakan oleh negara lain, yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang sudah memiliki segudang prestasi.

Meski usianya sudah tak lagi muda dan hampir kepala empat, namun Ahsan/Hendra masih bisa menjadi lawan sengit untuk para pemain muda.

Lalu ada Fajar Alfian/Rian Ardianto yang tengah naik daun, dan kini menduduki peringkat 1 di ranking BWF, usai mampu bangkit dari keterpurukan hanya dalam jangka waktu satu tahun.

Kemudian ada mantan ganda putra peringkat 1 terlama dalam sejarah, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang masih menjadi momok rivalnya walau performanya tengah menurun.

Sementara itu, Indonesia juga memiliki empat pasangan muda di ganda putra yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang meraih juara Singapore Open 2022, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan selaku juara Kejuaraan Asia 2022.

Kemudian ada Bagas Maulana/Muhammad Sohibul Fikri yang meraih gelar di All England 2022, serta Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani.

Keempat pasangan muda tersebut secara bergantian menunjukkan eksistensi dan prestasinya, yang juga menjadi bukti bahwa Indonesia terus menghasilkan regenerasi emas di sektor ganda putra.

Maka tak heran jika kekuatan ganda putra Indonesia menjadi momok tersendiri untuk rivalnya dari negara lain karena hampir mendominasi seluruh ajang.

Sekadar informasi, Leo Rolly Carnado/Daniel Marthin akan berhadapan dengan wakil China, He Jiting/Zhou Haodong di final Indonesia Masters 2023.