Ganda Campuran Indonesia Mulai Bangkit dari Kubur, Liliyana Natsir Buka Suara
Namun, Liliyana Natsir menekankan bahwa pasangan ganda campuran PBSI harus bisa menentukan standar bermain mereka sehingga tidak mudah kalah .
“Pastinya bertahap, tapi harus tahu standarnya di mana. Contohnya Rinov/Pitha, harus tahu kalahnya dengan siapa, jangan kalah yang nggak bisa diprediksi, jadi standarnya harus tahu di mana,” sambung Liliyana.
“Harapannya ganda campuran bisa berprestasi seperti yang sudah-sudah, bisa masuk ke top 4, atau 5 ranking dunia.”
Lebih lanjut, Liliyana juga tidak bisa memberikan tekanan kepada Praveen/Melati. Pasalnya, Praveen Jordan baru comeback di Indonesia Masters setelah enam bulan absen karena cedera.
Mirisnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus kehilangan posisinya di 4 besar rangking dua. Mereka saat ini terlempat ke urutan 45.
“Karena udah lama nggak bertanding pasti touch-nya hilang, feel-nya hilang, butuh jam terbang lagi walaupun mereka sudah berpengalaman tapi lama nggak bertanding pasti feelnya beda,” kata Liliyana.
“Ya harapannya Ucok bisa kembali lagi, tanding lagi, bisa ada semangat baru lagi bisa nunjukin lagi arena saya yakini dia mampu dia punya powert, talent yang luar biasa, tinggal dia manfaatin atau nggak.”
Lonjakan peringkat justru dialami Gloria Emanuelle Widjaja. Berpisah dengan Hafiz Faizal, Gloria menggandeng juniornya di PB Djarum, Dehan Ferdinansyah dan kini menduduki peringkat 15 dunia.
Hal ini tak lepas dari empat gelar yag diraih Dehan/Gloria di sepanjang 2022. Mereka menjadi juara di Denmark Masters, Vietnam Open, Indonesia International Series dan Malang International Challenge.
Liliyana cukup kagum dengan pencapaian pasangan PB Djarum tersebut. Namun, Liliyana berpesan agar Dejan tidak lelah untuk belajar dan Gloria harus bisa jadi pembimbing untuk Dejan.
“Dejan Gloria, prospeknya cukup bagus, saya ngikutin terus menonton terus. Cuma dari Dejan sendiri belum banyak pengalaman, jadi harus memetik pelajaran dari kekalahan-kekalahan kemarin,” ungkap Liliyana.
“Bagaimana caranya bermain, seperti adu kuat nggak bisa, saya harus lebih adu strategi. Pokoknya banyak evaluasi dan banyak belajarlah,” terang Liliyana.
“Gloria kan udah banyak pengalaman, tapi Gloria harus bisa membimbing dejan supaay dia ebih percaya diri mengeluarkan permainan-permainan terbaik,” pungkas legenda yang pernah nangking di peringkat 1 dunia bersama Tontowi Ahmad tersebut.