Disambut Hangat di Inggris, Pemain Indonesia Cerita Cuaca Ekstrem Jelang All England
Jelang All England 2023, pebulutangkis spesialis ganda campuran Indonesia, Pitha Haningtyas Mentari, mengungkapkan kondisi setelah menempuh perjalanan ke Inggris.
"Memang cukup melelahkan perjalanannya. Kurang lebih 16 jam dalam posisi duduk, sekarang mau meluruskan badan dulu, rebahan," curhat Pitha Haningtyas.
"Mencari air hangat juga, karena cuacanya dingin, lalu mencari makan untuk memenuhi asupan. Itu sih biasanya yang saya lakukan untuk mengembalikan kondisi," ujar Pitha.
Tak berbeda jauh dengan Pitha, atlet ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri, juga merasakan kelelahan setelah melalui penerbangan 16 jam menuju Birmingham.
"Pastinya lelah, tapi alhamdulillah kondisi saya baik-baik saja. Maksudnya tidak sakit atau ada keluhan," ungkap Shohibul Fikri dalam rilis PBSI yang diterima INDOSPORT.
"Hanya memang cuaca di luar cukup dingin, ini lebih dingin dari tahun lalu. Semoga saya bisa segera menyesuaikan diri," sambung pebulutangkis berusia 23 tahun tersebut.
"Sekarang mau istirahat dulu agar besok bisa fit saat latihan perdana," tuntas Fikri, yang tahun lalu sukses menjadi juara All England 2022 bersama Bagas Maulana.
Sebelumnya, ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, juga mengaku was-was dengan cuaca ekstrem di Inggris yang bisa mencapai minus 5 derajat.
"Di Inggris kami terima kabar kalau cuaca sedang ekstrem, dengan suhu mencapai minus 5 derajat celsius. Kami mau coba beradaptasi dengan keadaan itu," kata Rian.
"Benar kata Rian, kami mau coba antisipasi cuaca yang lebih dingin dan bersalju," kata Fajar, yang terakhir kali meraih gelar juara di Eropa, yakni saat Denmark Open 2022 lalu.