Carolina Marin Tertarik Jadi Pelatih Bulutangkis di Indonesia, Balas Jasa Masa Lalu?
Masih dalam sesi jumpa pers, Carolina Marin mendapatkan pertanyaan, apakah ia tertarik untuk menjadi pelatih bulutangkis di Indonesia, jika sudah pensiun nanti.
Secara mengejutkan, sosok Carolina Marin mengaku di usianya yang ke-29 tahun ini, ia belum terpikir untuk gantung raket hingga berkiprah sebagai pelatih bulutangkis.
Carolina Marin juga mengaku masih punya tanggung jawab moril untuk membesarkan olahraga Spanyol, khususnya bulutangkis.
Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan untuk berkarir di luar negeri, khususnya ke Indonesia, yang sudah dianggap Marin seperti negara media dalam hidupnya.
"Saya tidak akan berkata 'tidak' pada apa pun yang berhubungan dengan olahraga yang saya tekuni. Namun, saat ini kans jadi pelatih belum saya pikirkan," kata Marin.
"Namun, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Saat ini, saya masih ingin berada di Spanyol, karena ada banyak hal yang harus saya lakukan di sini."
"Saya masih ingin terus berkembang, tetapi jika saya bisa memberikan bantuan kepada Indonesia dengan cara apa pun, mengapa tidak?" tukas pebulutangkis tunggal putri itu.
Meski lahir dan besar di Andalusia, Spanyol, namun Carolina Marin memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia. Ia pernah berlatih di Tanah Air selama beberapa waktu.
Pemain kelahiran 15 Juni 1993 itu diketahui pernah berlatih di Pelatnas Cipayung pada tahun 2013, sebelum dikenal luas sebagai salah satu pebulu tangkis papan atas dunia.
Setelah menjadi juara dunia, Marin bahkan kembali menyempatkan untuk berguru di Pelatnas Cipayung pada tahun 2015 lalu, hingga ia menjadi juara Olimpiade 2016.