FOOTBALL265.COM – Kekalahan dari Gregoria Mariska ternyata menjadi salah satu pukulan besar bagi tunggal putri China, Chen Yu Fei, yang mencurahkan perasaannya jelang All England 2023.
Siapa sangka sosok seperti Chen Yu Fei sempat mengalami kelelahan secara fisik dan emosional yang juga disebut sebagai burnout.
Sekadar informasi, burnout merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi stres kronis di mana pekerja merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional karena pekerjaannya.
Hal ini ternyata juga dirasakan oleh tunggal putri peringkat keempat di ranking BWF sepanjang tahun 2021 hingga 2022 dan sempat membuat performanya menurun.
Salah satunya ialah sempat kalah dari Gregoria Mariska dalam duel tiga gim dengan skor 9-21, 21-14 dan 16-21 di BWF Word Tour Finals 2022 akhir tahun lalu.
Melansir dari laman resmi BWF, Chen Yu Fei merasakan momen tersebut usai dirinya menjadi peraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Masa-masa itu pun memberikan tekanan besar termasuk karena padatnya jadwal sehingga membuat fisik dan mentalnya terkuras.
“Semua berawal dari tahun 2021 dengan jadwal yang padat. Pertama Olimpiade, kemudian mengikuti turnamen nasional, Piala Sudirman dan Piala Uber. Fisik dan mental saya rasanya burn out,” ucap Chen Yu Fei.
“Kemudian muncul sejumlah masalah di tubuh saya. Saya tidak bisa tidur nyenyak atau makan dengan baik, dan pikiran saya berat dan saya hanya punya sedikit energi,” jelasnya.
“Tetapi karena tanggung jawab serta mengemban nama sebagai ‘Chen Yu Fei’, saya harus tetap berjuang meski tubuh saya lelah dan terus bermain. Namun saya tidak menikmatinya,” tukasnya lagi.
Meski demikian, Chen Yu Fei yang sempat dikalahkan Gregoria Mariska itu tak mau terpuruk terlalu lama. Ia mencoba bangkit terutama jelang All England 2023 yang sedang berlangsung pada pekan ini.