Geger, Ratu Bulutangkis Skotlandia Diancam Dibunuh Usai Kalah dari Gregoria Mariska
Menurut Kirsty Gilmour, ujaran kebencian itu hampir selalu berasal dari akun anonim, yang biasanya kalah taruhan dan langsung mengirimkan pesan ancaman.
“Komentar ini selalu berasal dari akun anonim, tidak ada foto maupun pengikut. Tebakan saya ialah mereka bertaruh dan kalah, lalu mereka memutuskan untuk mencaci maki saya,” ucap Kirsty Gilmour.
“Kebanyakan dari mereka tidak menonton pertandingan dan tahu tentang bulutangkis. Mereka bertaruh secara acak dan jika hasilnya tidak sesuai keinginan, mereka menghujat para atlet,” tambahnya.
Meski mengaku telah terbiasa dengan ujaran kebencian, namun hal tersebut tidak pernah bisa dihadapi dengan mudah oleh Kirsty Gilmour.
“Syukurlah saya masih bisa mengontrol emosi, kadang saya hanya menertawakan mereka, terutama yang menyuruh saya untuk pensiun. Namun saat dihujat usai ajang seperti Olimpiade yang membutuhkan latihan panjang itu bukan sesuatu yang mudah,” jelasnya.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa hal yang paling menyakiti hatinya ialah jeri payahnya hanya dihargai untuk taruhan semata.
Hingga saat ini Gilmour dan rekan sejawatnya bahkan tak bisa berpikir bagaimana cara menghentikan ujaran kebencian hingga ancaman yang bisa saja benar-benar membahayakan nyawanya.
Meski sudah melaporkan akun Instagram tersebut, namun ia juga merasa khawatir jika orang-orang malah lebih memberikan perhatian kepada para penghujat.
Sementara itu, Keith Russell selaku Ketua Badminton Scotland mengatakan pihaknya sudah menghubungi Gilmour.
Badminton Skotlandia juga berjanji akan melindung kesehatan mental dan kesejahteraan semua pemain dan staf termasuk Kirsty Gilmour.