Kiprah Sidek Bersaudara yang Jadi Bukti Perkasanya Bulutangkis Malaysia

Sabtu, 22 April 2023 20:30 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Mengenang kembali era kejayaan bulutangkis Malaysia saat masih dikuasai oleh dinasti keluarga Sidek bersaudara. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Mengenang kembali era kejayaan bulutangkis Malaysia saat masih dikuasai oleh dinasti keluarga Sidek bersaudara.

FOOTBALL265.COM – Mengenang kembali era kejayaan bulutangkis Malaysia saat masih dikuasai oleh dinasti keluarga Sidek bersaudara.

Sama seperti Indonesia dan negara Asia lainnya, kekuatan Malaysia dalam dunia bulutangkis juga sempat ditakuti oleh para lawan di sejumlah even BWF.

Pada era millennial misalnya, bulutangkis Malaysia sangat dikenal bahkan ditakuti melalui sektor tunggal putra yang diperkuat Lee Chong Wei.

Saat masih aktif sebagai pemain, tunggal putra kelahiran Bagan Serai tersebut mampu 3 kali meraih medali perak kejuaraan dunia, 2 medali emas Asian Championships serta menduduki peringkat satu BWF pada 29 Juni 2006 lalu.

Namun sebelum era kejayaan Lee Chong Wei, dunia bulutangkis Malaysia sudah lebih dulu mengejutkan panggung BWF lewat gebrakan Sidek bersaudara.

Tinta emas keluarga Sidek di dunia badminton dimulai saat Mohd Sidek Abdullah Kamar, terjun ke dunia bulutangkis dan aktif menggeluti olahraga tersebut pada tahun 1957 silam.

Mengawali karier pada usia 21 tahun, Sidek Abdullah Kamar berhasil menjuarai sejumlah turnamen lokal dan puncaknya meraih medali emas di kejuaran Kuala Langat untuk nomor perorangan dan beregu.

Setelah menjuarai Piala Novis pada tahun 1964, Sidek Abdullah Kamar memutuskan untuk melatih anak-anaknya sebagai atlet badminton profesional, serta menjadi pelatih di Dewan Badminton Banting.

Menariknya, lima anak kandung Sidek Abdullah Kamar yang terdiri dari Mohomed Misbun, Mohamad Razif, Mohd Jalani, Abdul Rahman, dan Abdul Rashid berhasil mengharumkan nama Malaysia di ajang badminton internasional.

Bahkan pada 1985, keluarga Sidek membuat sejarah di ajang Hong Kong open dengan menjadi kumpulan saudara terbesar yang pernah mewakili sebuah negara pada kompetisi badminton internasional di luar negeri.